Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Ingatkan Jokowi: PDI Perjuangan Dulu Menolak Kenaikan BBM Subsidi

Kompas.com - 27/08/2014, 16:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah meminta presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-Jusuf Kalla tidak menambah beban rakyat Indonesia dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut dia, Jokowi-JK seharusnya sejak awal mengikuti arah kebijjakan partai pengusungnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang sejak dulu menolak kenaikan BBM bersama PKS.

"Jangan menaikkan dan menambah beban rakyat. Jokowi dan JK harus ikut PDI-P. Jangan berpikir menaikkan BBM, itu kan cara berpikir elite. Jangan sampai kita dapat presiden baru malah dibuat makin susah," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Rabu (27/8/2014).

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat itu mengatakan, PKS akan konsisten menolak kenaikan harga BBM itu. Dia pun yakin PDI-P juga akan konsisten menolak itu meski presiden terpilih nantinya berasal dari partai berlambang banteng itu.

Menurut Fahri, PKS selama ini menolak kenaikan harga BBM lantaran tidak ada perlindungan bagi neraca keuangan keluarga. Dengan adanya kenaikan harga BBM, bahan kebutuhan pokok dan biaya transportasi akan semakin mahal.

"Pendapatan tetap, tapi item-nya naik semua dan itu menghajar mereka (rakyat). Karena itulah, nggak boleh ada kenaikan BBM. Yang pasti, PKS tetap kompak dengan PDI-P menolak kenaikan BBM," imbuh Fahri.

Seperti diketahui, Presiden SBY dan Jokowi akan melakukan pertemuan di Nusa Dua, Bali, Rabu (26/8/2014) malam. Pembicaran keduanya lebih dititikberatkan pada RAPBN 2015 yang salah satu pokok pembicaraan adalah soal subsidi BBM.

Jokowi sempat mengutarakan harapannya agar subsidi BBM ditekan. Sementara itu, JK berharap agar pemerintahan SBY-lah yang perlu menaikkan harga BBM.

Baca juga :

Tolak Kenaikan BBM, Massa PDI-P "Longmarch" ke Istana

Ini Alasan PDI-P Konsisten Tolak Kenaikan BBM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com