Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Sindir PDI Perjuangan soal Kenaikan Harga BBM Subsidi

Kompas.com - 27/08/2014, 15:34 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah menyindir sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang dulu sempat menolak keras wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang akan dilakukan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Sindiran Fahri ditujukan untuk pasangan terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla yang kini meminta SBY agar menaikkan BBM untuk mengurangi subsidi.

"Tadi ditanya ke teman-teman intinya kita ikut PDI-P. Kita dukung PDI-P tolak kenaikan BBM," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/8/2014) sore.

Fahri menjelaskan, saat SBY-Boediono akan menaikkan harga BBM beberapa waktu lalu, PDI-P bersama PKS adalah dua partai yang paling vokal menyampaikan penolakannya. Sekarang, kata Fahri, PKS juga akan tetap bersama-sama PDI-P dalam menolak kenaikan harga BBM.

"PDI-P itu sampai demo loh, dulu. Jadi, kita ini harus konsisten kayak PDI-P. PKS kan teman setianya PDI-P, makanya kita tolak kenaikan BBM," ujarnya.

Namun, ketika dimintai pendapat apa yang harus dilakukan pemerintah untuk menekan subsidi BBM tanpa menaikkan harga, Fahri tak memberikan jawaban. Menurut dia, hal tersebut adalah masalah teknis yang perlu dibahas oleh pemerintah.

Pemerintah saat ini mencoba menekan jumlah subsidi BBM dengan membatasi pasokan BBM bersubsidi. Namun, langkah tersebut justru menimbulkan kelangkaan BBM di berbagai daerah.

Baca juga : Tolak Kenaikan BBM, Massa PDI-P "Longmarch" ke Istana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com