Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Anggap Pernyataan Nazaruddin soal "Istri Kedua" sebagai Hiburan

Kompas.com - 25/08/2014, 19:38 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum  membantah keterangan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang menyebutkan bahwa politikus Partai Demokrat, Nova Riyanti Yusuf (Noriyu), adalah istri kedua Anas. Menurut Anas, pernyataan Nazaruddin itu merupakan kebohongan besar.

"Dianggap hiburan saja kebohongan seperti itu," kata Anas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (25/8/2014).

TRIBUN/DANY PERMANA Wakil Ketua Komisi IX, Nova Riyanti Yusuf, saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI dengan Menakertrans, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/11/2012).
Menurut Anas, kedekatannya dengan Noriyu sama dengan kedekatannya dengan kader-kader Demokrat yang lain. Menurut Anas, pernyataan bohong Nazaruddin itu bisa dipidana. Saat ditanya apakah dia berniat melaporkan Nazaruddin ke polisi, Anas mengatakan akan mempertimbangkan seberapa penting langkah hukum dilakukan.

"Nanti kita lihatlah ya apakah ada urgensinya apa tidak," ujar dia.

Saat bersaksi dalam persidangan Anas hari ini, Nazaruddin menyebutkan bahwa Nova Riyanti adalah istri kedua Anas.

Seusai persidangan, Nazaruddin menjelaskan bahwa Nova Riyanti yang dimaksudnya adalah Noriyu. Ketika ditanya lebih jauh soal status Anas dan Noriyu, Nazaruddin mengancam akan membongkar semuanya bila Anas berbuat jahat kepadanya.

"Nanti kalau Anas jahat sama saya, saya bongkar semua," ujar Nazaruddin.

Fitnah

Sementara itu, menanggapi soal ini, Nova Riyanti berkicau melalui akun Twitter-nya, @saya_noriyu. "Saya menyesalkan pernyataan Nazaruddin krn membawa2 nama saya ke persidangan. Saya mencari kata yg tepat, tapi hanya "fitnah" yg paling tepat," tulis Noriyu. Baca: Dituduh sebagai Istri Kedua Anas, Noriyu Sebut Nazaruddin Memfitnah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com