Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Twitter, Fahri Hamzah Bantah soal Duit 25.000 Dollar AS dari Yulianis

Kompas.com - 19/08/2014, 01:14 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Lewat akun Twitter, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah membuat klarifikasi soal uang senilai 25.000 dollar AS yang disebut dia terima dari Yulianis, mantan anak buah Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.

"Saya belum tahu persis nya seperti apa beritanya. Dan saya tidak merasa punya hubungan apapun dengan Yulianis dan Nazar. Apalagi soal uang," tepis Fahri lewat akun Twitter-nya itu, Senin (18/8/2014) malam.

Sebelumnya diberitakan Yulianis mengaku meletakkan amplop berisi uang 25.000 dollar AS di meja di depan Fahri, dalam sebuah pertemuan di Wisma Permai di Mampang, Jakarta Selatan. Dia menyampaikan hal itu dalam kesaksiannya di sidang kasus dugaan korupsi terkait proyek Hambalang dengan terdakwa mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Senin siang.

"Saya persilakan Nazar dan Yulianis klarifikasi soal kehadiran saya di Wisma Permai," ujar Fahri dalam akun Twitter-nya. "Saya tidak pernah ke sana. Tidak tahu di mana, dan tidak pernah terdengar selama ini saya berurusan dengan mereka."

Fahri pun menuliskan keheranannya soal kasus Hambalang ini. "Sudah hampir 5 tahun umur kasus Hambalang. Tiba-tiba saya disebut terima uang. Tiada ba bi bu...," tulis dia.

Meski demikian Fahri mengatakan tak bakal melaporkan siapa pun ke mana pun terkait kesaksian Yulianis ini. "Saya merasa mereka juga sedang susah," ujar dia soal alasan tak mau melaporkan kesaksian tersebut.

Fahri justru mendoakan Anas. "Saya terus mendoakan agar beliau diberikan kekuatan dalam memperjuangkan hak-haknya."

(Baca juga: Eks Anak Buah Nazaruddin Akui Beri Uang 25.000 Dollar AS ke Fahri Hamzah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com