Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPIP Beri Bantuan 50.000 Dollar AS kepada Palestina

Kompas.com - 18/08/2014, 17:00 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina (PPIP) memberikan bantuan berupa dana sebesar 50.000 dollar AS kepada Palestina. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk dukungan kepada rakyat Palestina agar segera mendapatkan kemerdekaan.

"PPIP sebuah gerakan rakyat Indonesia yang bersifat lintas agama, suku, profesi, dan afiliasi politik, serta memberikan dukungan kepada rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya," ujar Ketua PPIP Din Syamsudin, dalam sambutannya pada acara serah terima dana bantuan untuk Palestina di Kantor Centre for Dialogue and Coorpoation among Civilization (CDCC), Jakarta Pusat, Senin (18/8/2014).

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah ini mengatakan, tragedi di Gaza merupakan tragedi kemanusiaan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Rakyat Palestina, kata dia, saat ini tengah berjuang untuk memperoleh keadilan dan kemerdekaannya. Oleh karena itu, bantuan yang diberikan akan sangat membantu rakyat Palestina untuk mewujudkan hal tersebut.

Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Farid Mehdawi, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh PPIP. Farid mengatakan, bantuan ini merupakan bukti solidaritas yang diberikan masyarakat Indonesia kepada rakyat Palestina yang tengah menghadapi tragedi kemanusiaan dan telah menimbulkan ketidakadilan global.

Bantuan tersebut akan langsung dikirimkan melalui rekening khusus di bawah pengawasan kantor Perdana Menteri Palestina. Bantuan kepada rakyat Palestina hanya bisa disalurkan lewat satu pintu. Hal itu dimaksudkan agar dana bantuan tidak disalahgunakan oleh kelompok-kelompok tertentu.

"Bantuan melalui rekening khusus Kantor Perdana Menteri Palestina adalah kesepakatan, antara lain dari Palang Merah Palestina, Bulan Sabit Merah Palestina, dan Kementerian Kesehatan Palestina," ucap Din.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com