Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Bakti Mepet, DPR Tidak Perlu Bentuk Pansus Kecurangan Pilpres

Kompas.com - 12/08/2014, 22:08 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak perlu membentuk panitia khusus (pansus) terkait dugaan kecurangan dalam pemilu presiden 2014. Pasalnya, masa bakti anggota DPR tinggal tersisa kurang dari dua bulan lagi.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Fraksi PKB di DPR, Marwan Ja'far kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (12/8/2014).

"Proses pembentukan pansus itu sangat panjang. Karena waktunya tinggal dua bulan lagi selesai jadi tidak perlu," kata Marwan.

Anggota Komisi V DPR itu menjelaskan mekanisme pembentukan pansus dimulai dari pengajuan setidaknya oleh 25 orang anggota ke Badan Musyawarah (Bamus) DPR. Di Bamus, kata dia, para anggota akan berdebat sebelum jadi agenda di paripurna.

"Di Bamus berantem dulu. Di paripurna pasti berantem lagi. Ujung-ujungnya nantti voting. Voting pasti mereka menang, tapi apakah itu efektif?" tanya Marwan.

Kendati demikian, Marwan mengatakan, proses panjang tersebut bisa saja dilalui dalam politik jika dibahas secara maraton siang dan malam. Tapi dia menilai, pembentukan pansus tidak mungkin jika melihat secara rasionalitas waktu.

Sebelumnya, Koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengusulkan agar DPR-RI segera membentuk pansus pilpres. Mereka meyakini pelaksanaan Pilpres 2014 sarat akan praktik kecurangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkominfo: Target Pemulihan Penuh Layanan PDNS Pertengahan Agustus 2024

Menkominfo: Target Pemulihan Penuh Layanan PDNS Pertengahan Agustus 2024

Nasional
Hutama Karya Alokasikan 70 Persen Lahan di Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera untuk UMKM

Hutama Karya Alokasikan 70 Persen Lahan di Rest Area Jalan Tol Trans Sumatera untuk UMKM

Nasional
SYL Siap Hadapi Sidang Tuntutan, Keluarga Saksikan Lewat TV

SYL Siap Hadapi Sidang Tuntutan, Keluarga Saksikan Lewat TV

Nasional
MKD Dinilai Bebani DPR Periode Mendatang Jika Tak Menindak Anggota Dewan Pemain Judi Online

MKD Dinilai Bebani DPR Periode Mendatang Jika Tak Menindak Anggota Dewan Pemain Judi Online

Nasional
Belajar dari 2020, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan ASN Tak Berpihak pada Pilkada 2024

Belajar dari 2020, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan ASN Tak Berpihak pada Pilkada 2024

Nasional
Kejagung Bakal Tuntut Pelaku Judi Online dengan Hukuman Maksimal

Kejagung Bakal Tuntut Pelaku Judi Online dengan Hukuman Maksimal

Nasional
MKD Didesak Pecat 82 Anggota DPR yang Main Judi 'Online'

MKD Didesak Pecat 82 Anggota DPR yang Main Judi "Online"

Nasional
Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Nasional
PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

Nasional
KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

Nasional
Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Novel Baswedan Sampai Mantan 'Raja OTT' Akan Daftar Capim KPK

Novel Baswedan Sampai Mantan "Raja OTT" Akan Daftar Capim KPK

Nasional
Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Nasional
Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Nasional
Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com