Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono Akan Hadapi Aburizal Bakrie

Kompas.com - 11/08/2014, 15:54 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemberhentian Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menimbulkan perlawanan. Agung menilai keputusan itu tidak memiliki dasar. Pada Senin (11/8/2014) ini, Agung pun merencanakan akan menemui langsung Aburizal Bakrie.

"Saya baru mendengar Sabtu kemarin bahwa ada rapat pada Jumat pagi yang membicarakan tentang saya. Ada ancaman bahwa saya akan dipecat dari Wakil Ketua Umum Partai Golkar," ujar Agung saat dihubungi Kompas, Minggu (10/8/2014).

Selaku Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung sedang berada di Raja Ampat, Papua, dalam rangka mempersiapkan Sail Raja Ampat yang puncaknya pada 23 Agustus mendatang.

Sejauh yang dia dengar, lanjut Agung, surat keputusan pemberhentian sudah disiapkan, tetapi belum ditandatangani Aburizal, yang biasa disapa Ical.

"Saya sendiri tidak tahu apa dasarnya (pemberhentian). Saya merasa selama ini tidak pernah mencederai nama baik partai atau bahkan melakukan pelanggaran. Mungkin hanya ada perbedaan antara saya dan pimpinan Partai Golkar," ungkap Agung.

Menurut Agung, perbedaan yang merupakan bagian dari dinamika partai seharusnya diselesaikan dengan dialog, bukan dengan pemberhentian. Jika pemberhentian tersebut tidak memiliki dasar kuat, Agung siap melawan.

"Kalau tidak ada dasarnya, ya menolak. Partai ini kan milik bersama," kata Agung.

Menyusul adanya konflik internal di Partai Golkar ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tetap mempertahankan Agung untuk menjabat hingga masa jabatan berakhir.

"Ia tetap akan menjalankan tugas Menko Kesra sampai kabinet berakhir," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha.

Selain Agung Laksono, kader Golkar yang diberhentikan adalah Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar Yorrys Raweyai. Dia pun mengatakan sudah mendengar perihal pemecatan itu, tetapi belum menerima pemberitahuan resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

Menurut Yorrys, selain dirinya, ada beberapa nama lain yang juga diberhentikan, yaitu Andi Sinulingga, Indra J Piliang, Leo Nababan, dan Djasri Marin.

"Oleh karena itu, kami mendorong untuk segera melaksanakan musyawarah nasional paling lambat 4-8 Oktober tahun ini. Hanya melalui mekanisme formal yang diatur di dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART), yakni munas, masalah ini akan bisa diselesaikan," ujar Yorrys.

MS Hidayat deklarasi

Kemarin, kader senior Partai Golkar, Mohamad S Hidayat, yang disebut-sebut akan menjadi rival Agung di munas, secara resmi mendeklarasikan diri maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar.

Deklarasi pencalonannya disampaikan di hadapan sejumlah DPP Partai Golkar dan DPD Partai Golkar Jawa Barat. Sehari sebelumnya, Hidayat menyatakan pencalonannya di depan DPD Golkar Jawa Timur.

"Saya akan membawa paradigma baru karena hal terpenting yang perlu dilakukan Golkar adalah reformasi dengan cara mereorganisasi atau mencetak generasi muda untuk mengembalikan kejayaan Golkar," ujar Hidayat di kediamannya di Bandung.

Sejumlah kader yang siap menyatakan dukungan, antara lain, Slamet Effendi Yusuf, Hafis Zawawi, Ahmad Doli Kurnia, Hajriyanto Tohari, Dito Ganin Duto, Indra Bambang Utoyo, dan Gandung Pardiman. (OSA/WHY/A12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com