Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Prabowo-Hatta Minta Polisi Tangkap Penyelenggara Pemilu yang Buka Kotak Suara

Kompas.com - 01/08/2014, 13:39 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim advokasi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sudah melaporkan Komisi Pemilihan Umum ke Badan Pengawas Pemilu dan Kepolisian Daerah Metro Jaya terkait pembukaan kotak suara secara sepihak. Mereka menyebut tindakan tersebut sebagai tindakan kriminal.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik mengklaim menemukan pembukaan kotak suara di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Pembukaan kotak suara tersebut dilakukan tanpa melibatkan panitia pengawas pemilu (panwaslu) dan saksi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Dalam kasus di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, kata Taufik, tim Prabowo-Hatta menemukan kotak suara yang sudah berada di atas dua truk. Para penyelenggara pemilu itu, kata dia, bingung, dan saling menyalahkan satu sama lain saat ia tanya.

"Ini prosesnya sangat memalukan. Ini pencurian betul, patut ditangkap. Segeralah Polda tangkap orang-orang ini," kata Taufik di Kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (1/8/2014).

Dia mengatakan, pembukaan kotak suara sudah terjadi dua kali. Pada 23 Juli 2014, terjadi pembukaan kotak suara secara serentak di lima wilayah di Jakarta. Dia menilai aksi tersebut diformalkan melalui Surat Edaran Nomor 1446/23 Juli 2014 dari KPU pusat. "Kedua, Surat Edaran Nomor 1449 tertanggal 25 Juli 2014 yang memerintahkan untuk membuka kotak suara di seluruh kabupaten/kota di Indonesia," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com