Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Anggap Pemberitaan Wikileaks untuk Kurangi Dukungan Rakyat kepada Jokowi

Kompas.com - 31/07/2014, 17:12 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — PDI Perjuangan menganggap pemberitaan Wikileaks, terkait pencetakan uang kertas di Australia tahun 1999, hanya untuk mengurangi dukungan rakyat Indonesia terhadap Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"PDI Perjuangan menganggap persoalan tersebut tidak jauh beda dengan apa yang terjadi di dalam pemalsuan beberapa website," kata Sekjen DPP PDI-P Tjahjo Kumolo dalam keterangannya, Kamis (31/7/2014), seperti dikutip Tribunnews.com.

Hal itu disampaikan Tjahjo dalam menyikapi pemberitaan Wikileaks. Dalam informasi yang dilansir situs itu, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terlibat korupsi pencetakan uang kertas di Australia tahun 1999.

Menurut Tjahjo, kesemua itu merupakan usaha untuk mengurangi bobot dukungan suara rakyat yang diberikan kepada Joko Widodo.

"Ibu Megawati pun menjadi sasaran. Karena itulah, semua pihak hendaknya tidak mudah termakan berbagai macam isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Untuk itu, kata Tjahjo, pihaknya memastikan bahwa berbagai isu yang tidak bertanggung jawab tersebut hanyalah ekses yang muncul pada tahun politik 2014 ini. (Baca: PDI-P: Wikileaks Mencari Sensasi Menuduh Megawati Tanpa Dasar)

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan kegeramannya atas informasi yang dibocorkan Wikileaks dan dikutip oleh salah satu situs berita online. SBY membantah pemberitaan tersebut. (Baca: SBY Marah Dituduh Wikileaks Korupsi Pencetakan Uang Negara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com