Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Ada Kemungkinan Terburuk, Ketua KPU Akan Diamankan Menggunakan "Barracuda"

Kompas.com - 22/07/2014, 13:16 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian telah mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi saat pengumuman hasil pemilu presiden di Gedung Komisi Pemilihan Umum pada Selasa (22/7/2014) sore nanti. Jika ada kemungkinan terburuk terjadi di Gedung KPU, Ketua KPU dan para komisioner akan dievakuasi dengan menggunakan kendaraan panser barracuda.

"Barracuda untuk evakuasi tamu VIP, Ketua KPU, dan komisioner," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo saat diwawancarai di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.

Hendro mengatakan, pihaknya akan melakukan penjagaan penuh hingga proses rekapitulasi dan pengumuman pemenang pilpres oleh KPU dilakukan. Sejauh ini, pengamanan proses rekapitulasi berjalan lancar dan maksimal.

Di tempat terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno mengatakan, suasana menjelang pengumuman presiden yang akan digelar KPU sore nanti masih berlangsung kondusif dan aman. 

"Kondisi sampai saat ini masih kondusif dan aman sampai nanti sore, dari beberapa lokasi yang saya kunjungi juga masih aman," ujar Dwi saat melakukan pengecekan pengamanan di Mal Artha Gading, Selasa (22/7/2014). 

Ia menuturkan, beberapa titik yang sudah ia tinjau adalah Kantor KPU, Bundaran HI, maupun pusat perbelanjaan. Kemudian, lanjutnya, informasi mengenai adanya unjuk rasa di beberapa titik tidak terlalu dominan, seperti adanya mobilisasi massa dari luar Jakarta akan dilakukan pengamanan ekstra. 

"Nantinya juga tidak ada aksi unjuk rasa sampai ke Gedung KPU. Mereka hanya boleh melakukan unjuk rasa sampai Bundaran HI," ujarnya. 

Selain itu, gabungan dari TNI dan Polri juga memberikan pengamanan khusus di sejumlah obyek vital, seperti Istana Negara, KPU, serta pusat perekonomian dan perbelanjaan. 

"Untuk di Jakarta Utara, seperti Depo Pertamina dan PLTU Muara Angke, juga diberikan pengamanan khusus," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com