"Apa yang disampaikan tersebut, dengan tidak mengurangi rasa hormat, bisa kontraproduktif di tengah upaya Presiden SBY yang berulang kali memastikan bahwa situasi keamanan akan kondusif," kata Hasto melalui siaran pers, Sabtu (19/7/2014).
Hasto mengomentari pernyataan anggota Dewan Penasihat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Yunus Yospiah. Sebelumnya, Yunus mengatakan, pihaknya akan mengerahkan ribuan relawan untuk menjaga KPU pada 22 Juli. Namun, menurut dia, pengerahan relawan itu bukan bertujuan untuk menimbulkan kerusuhan, melainkan menjaga suasana damai.
"Atas kekeliruan itu, sebenarnya masih terbuka kesempatan bagi kubu pak Prabowo untuk meluruskan pernyataannya. Sebab bisa ditafsirkan, bahwa pernyataan itu sebagai bentuk ketidakpercayaan pada komitmen Presiden SBY," ujar Hasto.
Menurut Hasto, menjelang pengumuman yang tinggal beberapa hari lagi, akan lebih baik jika kedua pasangan menjaga situasi lebih kondusif. Pernyataan dan tindakan yang bisa membuat kedua kubu pendukung memanas, lebih baik dihindari.
"Dalam situasi seperti ini, seharusnya hal-hal yang disampaikan adalah komitmen untuk menggelorakan watak kebangsaan yang suka damai, toleran, dan berorientasi pada bangunan peradaban bangsa yang besar. Itu lebih baik daripada pernyataan yang bernada ancaman yang kian meresahkan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.