Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Pilpres di Luar Negeri Digelar Besok

Kompas.com - 16/07/2014, 17:30 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar rapat pleno rekapitulasi suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dari luar negeri, Kamis (16/7/2014) besok. Rapat pleno akan digelar terbuka di Gedung KPU.

"Besok mulai rekapitulasi suara luar negeri. Nanti akan hadir juga saksi pasangan calon dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)," ujar Kepala Biro Hukum KPU Nur Syarifah di Gedung KPU, Rabu (16/7/2014).

Nur Syarifah mengatakan, 130 kantor perwakilan atau panitia penyelenggara pemilu (PPLN) sudah selesai melakukan penghitungan suara di masing-masing wilayah otoritasnya. Semua suara yang didapat dari tiga mekanisme pemungutan suara telah dilakukan.

"Sudah semua, baik yang lewat tempat pemungutan suara (TPS), pos, maupun dropbox," ujar Nur.

Nur menuturkan, rekapitulasi nasional di KPU akan dilakukan bergantian berdasarkan PPLN mana yang dokumen asli penghitungan suaranya telah tiba di Gedung KPU sebab, kata dia, waktu pengiriman dokumen dari setiap negara berbeda.

"Mereka (PPLN) sudah mengirim hasil rekapitulasinya baik lewat surat elektronik atau faksimile. Tapi kami juga tetap menunggu dokumen aslinya. Ada negara yang butuh waktu lama. Misalnya Panama, bisa sampai seminggu," katanya.

Pemungutan suara di luar negeri melalui TPS digelar pada periode 4 hingga 6 Juli 2014 lalu. Sementara itu, penghitungan suaranya dilakukan pada 9 Juli 2014. Sementara itu, pemungutan suara melalui metode pos dan dropbox berlangsung selama 14 hari sebelum 9 Juli 2014, dan penghitungan suara pada 10 hingga 14 Juli 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com