Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Jokowi Temukan Dugaan Kecurangan Pilpres di Berbagai Daerah

Kompas.com - 08/07/2014, 17:04 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Satgas Relawan Anti Pilpres Curang Viktor Sirait mengatakan, relawan kelompok tersebut menemukan dugaan pelanggaran pemilu yang terjadi di beberapa daerah. Ia menduga berbagai tindak kecurangan pemilu masih akan terus berlangsung satu hingga dua hari ke depan.

"Pelanggaran yang sudah terjadi selama ini diperkirakan semakin dahsyat pada hari H setelahnya. Sekarang ini saja sudah terjadi praktik membagi-bagikan uang dan sembako," ujar Viktor di Media Center JKW4P, Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Viktor menuturkan, di berbagai daerah, relawannya menemukan pemblokiran surat undangan pemilih (C-6). Bersamaan dengan itu, imbuhnya, terjadi pembagian uang untuk mengarahkan dukungan kepada kubu capres-cawapres tertentu.

Viktor menambahkan, relawannya di Jawa Timur menemukan indikasi kecurangan pemilu dengan tertangkapnya pihak yang membagi-bagikan uang dan sembako untuk mengarahkan masyarakat memilih kandidat tertentu.

Bahkan, kata Viktor, relawan juga menemukan kecurangan yang dilakukan aparat daerah, yakni Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang mengumpulkan seluruh lurah dan camat di Bekasi. Rahmat diduga menjanjikan mobil dinas Terios kepada camat dan mobil dinas Avanza kepada lurah jika kandidat tertentu terpilih.

"Lurah diminta mengumumkan ke RT dan RW agar mengarahkan masyarakat untuk memilih capres tertentu. Mereka diminta memasukkan proposal pembangunan infrastruktur yang akan direalisasikan kalau calonnya menang," ujar Viktor.

Kemudian, lanjut Viktor, relawan di Tegalsari, Surabaya, juga memergoki mobil pikap yang sedang menurunkan dua karung besar. Setelah dibuka, karung tersebut berisikan bahan pokok dan atribut kampanye salah satu pasangan kandidat.

Viktor menambahkan, mobil yang sama kembali menurunkan barang dan meletakkannya di sebuah becak dan langsung pergi meninggalkan lokasi. Barang yang diturunkan tersebut ternyata tumpukan tabloid Obor Rakyat yang berisikan pemberitaan fitnah mengenai capres Joko Widodo.

"Ini akan semakin masif, membagi-bagi uang, sembako, semakin vulgar demi bisa menang, sepertinya oknum ini sudah tidak takut akan jadi bumerang," ujarnya.

Viktor mengatakan, beberapa penemuan tersebut kemudian dikumpulkan oleh para relawan dan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com