Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuai Kecaman, "The Jakarta Post" Minta Maaf dan Tarik Karikatur "ISIS"

Kompas.com - 08/07/2014, 08:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Karikatur yang dimuat harian The Jakarta Post pada edisi Kamis (3/7/2014) masih terus menuai protes keras dari kalangan umat Islam. Permintaan maaf sudah diunggah The Jakarta Post, antara lain di laman resminya.

Kecaman masih terus bertebaran di media sosial, tak terkecuali Twitter dan Facebook, hingga Selasa (8/7/2014). Di antara kecaman itu datang dari pemimpin Pondok Pesantren Darrud Tauhid, KH Abdullah Gymnastiar.

Aa' Gym, panggilan akrab Gymnastiar, pada Selasa pagi menulis di akun @aagym, "karikatur Jakarta post (3/7) ini sangat melukai hati, adalah penghinaan amat keji DEMI ALLOH SAYA TAK RELA...."

Gymnastiar melanjutkan kicauannya dengan menulis, "Bila diri ini dihina tak jadi masalah tapi bila ALLOH DAN Rosululloh dihina, harus dituntut pertanggungjawabnya."

Namun, dia menolak kartun ini disikapi anarkistis dengan menulis, "Walau hati mendidih, tak boleh kita bertindak anarkis, kita laporkan dan pastikan tak ada penghinaan keji seperti ini lagi."

Kartun ini menuai kecaman keras karena memasukkan gambar bendera hitam bergambar tengkorak dan tulang ala bajak laut, dengan tulisan berlafal "la ilaha illallah" di atasnya dan di dalam tengkorak bertulisan "Allah, rasul, Muhammad".

Permintaan maaf "The Jakarta Post"

Sementara itu, redaksi The Jakarta Post membuat permintaan maaf yang diunggah pula di laman dan link-nya dipasang di akun terverifikasi di Twitter.

Selain meminta maaf, The Jakarta Post menyatakan pula menarik karikatur editorial yang dimuat pada halaman tujuh edisi Kamis pekan lalu itu.

Dalam pernyataannya tersebut, The Jakarta Post mengakui karikatur tersebut memang memuat simbolisme agama yang telah menyinggung.

Penyesalan disampaikan pula dalam pernyataan dalam dua bahasa. "The Jakarta Post menyesalkan keputusan yang tidak bijak ini yang sama sekali tidak bermaksud menyerang atau tidak menghormati agama manapun."

Menurut The Jakarta Post, karikatur tersebut sebenarnya bertujuan mengkritik penggunaan simbol agama dalam tindak kekerasan secara umum, terutama terkait keberadaan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kecaman lain

Sebagai gambaran, bendera ISIS memang selembar kain berwarna hitam. Seperti juga banyak dijumpai di negara-negara Timur Tengah, lafal-lafal keagamaan dalam tulisan Arab masuk dalam bendera kelompok maupun negara di kawasan itu.

Namun, alih-alih tengkorak simbol bajak laut, bendera ISIS hanya memasang gambar lingkaran putih yang di dalamnya tertulis lafal "Allah, Rasul, Muhammad".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com