Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan TKI di Hongkong Terancam Kehilangan Hak Suara

Kompas.com - 06/07/2014, 22:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tenaga kerja Indonesia (TKI) menyambut antusias pelaksanaan pemilihan presiden di sejumlah negara tujuan. Namun, untuk proses pemungutan suara di Hongkong sempat muncul masalah karena ribuan pekerja migran terancam kehilangan hak suara.

Dalam siaran pers Migrant CARE yang diterima Kompas.com, Minggu (6/7/2014), disebutkan bahwa hingga malam ini pukul 19.00 waktu Hongkong, ribuan TKI berdemonstrasi di tempat pemungutan suara (TPS) Victoria Park menuntut agar bisa mencoblos.

Para TKI itu tidak bisa memperoleh hak pilih karena tidak terdaftar. Pada saat yang sama, waktu sewa TPS di Victoria Park telah habis, sedangkan yang belum memilih masih membeludak. Migrant CARE menyebutkan, hingga siaran pers dikirim, proses negosiasi masih berlangsung.

"Migrant CARE mendesak kepada PPLN Hongkong dan KPU untuk memfasilitasi buruh migran yang belum memilih untuk dapat menggunakan hak konstitusionalnya untuk memilih," tulis lembaga tersebut.

Lembaga itu mencatat terjadi peningkatan jumlah pemilih yang signifikan di Hongkong. Dari 13 TPS yang disediakan KJRI di Victoria Park, jumlah pemilih mencapai 23.863 orang. Angka ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan jumlah pemilih ketika pemilu legislatif yang hanya mencapai 6.973 orang.

Dari peningkatan jumlah tersebut, masih akan dikompilasi dengan suara buruh migran yang memilih melalui pos dan drop box yang kenaikannya diperkirakan juga signifikan.

Sementara itu, dalam pelaksanaan pemungutan suara di Malaysia dilaporkan, dari pemilih di 60 TPS di KBRI Kuala Lumpur dan SIKL yang berlangsung pada hari Sabtu (5/7/2014), pemilih mencapai 8.968 orang. Jumlah ini naik hampir 95 persen jika dibandingkan dengan jumlah pemilih di TPS-TPS di Kuala Lumpur pada pemilu legislatif yang hanya sekitar 5.300 pemilih.

Untuk pelaksanaan di Singapura, dari 36 TPS yang disediakan oleh KBRI, jumlah pemilih mencapai 22.170 orang. Jumlah ini naik sekitar 95 persen dari Pemilu Legislatif 2014 yang lalu.

Migrant CARE juga mencatat, antusiasme pemilih tidak hanya terlihat dari sisi jumlah, tetapi juga keberagaman pemilih yang terdiri dari PRT migran, orang lanjut usia, ibu dengan bayi, ibu hamil, difabel, mahasiswa Indonesia ABK, dan orang sakit.

"Secara khusus, Migrant CARE memberi apresiasi kepada PPLN Singapura dan KBRI Singapura yang berhasil menyelenggarakan pemungutan suara Pilpres 2014 dengan sistem pendataan barcode," lanjut Migrant CARE.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com