Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Sebut Sekjen PPP Cocok Jadi Menteri Agama

Kompas.com - 26/06/2014, 12:40 WIB
Dani Prabowo

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Hatta Rajasa menyebut Sekretaris Jenderal DPP PPP Romahurmuziy cocok menjadi menteri agama yang baru. Hal itu diungkapkan Hatta saat mengunjungi Pondok Pesantren Mambaus Sholihin di Gresik, Jawa Timur, Kamis (26/6/2014).

Mulanya, Hatta diminta untuk memberikan sambutan dalam acara bertajuk doa bersama untuk keselamatan bangsa. Hatta kemudian memperkenalkan satu per satu rombongan yang menyertainya dari Jakarta.

"Ini saya kenalkan rombongan dari Jakarta, Bapak Marzuki Ali selaku Ketua DPR, Bapak Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan yang sedang cuti," kata Hatta di hadapan ratusan santri dan simpatisan.

Lalu, ketika memperkenalkan Romi, sapaan akrab Romahurmuziy, Hatta tiba-tiba mengatakan bahwa pria asal Gresik itu cocok menjabat sebagai Menteri Agama yang baru. "Kemudian, Sekjen PPP Romahurmuziy, pria yang kuliah di ITB ini masih muda, masih bersih dan asal Gresik. Selain cocok jadi insinyur juga cocok jadi menteri agama," kata Hatta.

Setelah memperkenalkan Romi, Hatta lantas kembali memperkenalkan rombongan lainnya, seperti Wakil Ketua Umum Drajat Wibowo dan Ketua Fraksi PAN di DPR RI Tjatur Sapto Edi.

Jabatan Menteri Agama saat ini diduduki oleh Lukman Hakim Saifuddin yang adalah Wakil Ketua Umum DPP PPP. Lukman adalah pengganti Suryadharma Ali, Ketua Umum DPP PPP yang mengundurkan diri dari jabatan itu lantaran tersangkut kasus korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com