Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam "Hashtag" Ulang Tahun Jokowi Bertebaran di Media Sosial

Kompas.com - 21/06/2014, 06:43 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo kebanjiran ucapan selamat ulang tahun di media sosial, Sabtu (21/6/2014). Ucapan selamat ulang tahun untuknya pun dilengkapi dengan aneka rupa hashtag atau tagar.

Hari ini, Jokowi menapaki umur 53 tahun. Di antara tagar ucapan selamat ulang tahun itu adalah #jokowiultah dan #bdayjokowi.

Pengamat politik Fadjroel Rachman, lewat akun Twitter-nya, memunculkan pula tagar berbeda, mengakhiri ucapan selamat ulang tahunnya untuk Jokowi. Dia menulis, "Selamat Ultah ke-53 Pak Capres @Jokowi_do2 #UltahJOKOWI #JokowiBDay".

Ucapan dan tagar lain datang pula dari akun @aryanto_n. Dia menulis, "Selamat ulang tahun pak @jokowi_do2 jaga kesehatan, dan konsisten pada cita2 perubahan untuk Indonesia Hebat #UltahJokowi #JokowiBday".

Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961. Ia sempat menjabat Wali Kota Solo selama dua periode. Di tengah periode jabatan kedua sebagai wali kota itu, Jokowi mengikuti Pemilu Gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Memenangi Pemilu Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dilantik menjadi Gubernur DKI pada 15 Oktober 2012, bersanding dengan Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakilnya. Belum genap dua tahun menjabat, Jokowi mendapat tugas dari partainya, PDI Perjuangan, menjadi calon presiden untuk Pemilu Presiden 2014.

Pada 19 Mei 2014, Jokowi mendeklarasikan calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pemilu Presiden 2014, yakni Jusuf Kalla. Pada hari yang sama, pasangan ini mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum. Pasangan ini kemudian menjadi peserta Pemilu Presiden 2014 dengan nomor urut dua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com