Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Bantah Lobi Akil demi Jadi Pimpinan KPK

Kompas.com - 16/06/2014, 11:04 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah tudingan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, yang menyebut dia pernah meminta tolong Akil untuk bisa menjabat sebagai pimpinan KPK. Bambang pun meminta Akil untuk membuktikan tuduhannya.

"Saya tidak pernah melakukan hal-hal yang tidak pantas untuk dilakukan, apalagi dibayari makan-makan. Silakan buktikan," kata Bambang melalui pesan singkat, Senin (16/6/2014).

Sebelum menghadapi sidang pembacaan tuntutan, Akil mengatakan, Bambang pernah mengadakan pertemuan dengannya di salah satu hotel di Jakarta. Bahkan, Akil mengaku telah mentraktir Bambang makan ketika itu.

Menurut Akil, Bambang, yang ketika itu berprofesi sebagai pengacara, membahas kasus sengketa Kota Waringin Barat dengannya. Akil juga menuduh Bambang mendapatkan jabatan di KPK melalui cara yang tidak benar.

Hari ini, tim jaksa penuntut umum KPK akan membacakan tuntutan terhadap Akil. Ketua KPK Abraham Samad sebelumnya mengungkapkan bahwa ada kemungkinan Akil dituntut seumur hidup jika melihat pasal-pasal yang didakwakan kepada mantan Ketua MK tersebut.

Tim jaksa KPK mendakwa Akil dengan pasal-pasal penerimaan hadiah, antara lain Pasal 12 c Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP jo Pasal 65 ayat 1 KUHP. Pasal tersebut memuat ancaman hukuman maksimal berupa pidana seumur hidup atau 20 tahun dan denda Rp 1 miliar.

Selain itu, Akil didakwa melakukan pencucian uang aktif lebih dari Rp 160 miliar. Sebelumnya, Bambang juga menyampaikan pertimbangan KPK dalam menuntut Akil. Pertimbangan pertama, KPK menilai perbuatan Akil telah merusak citra dan kewibawaan MK yang menjadi anak dari reformasi.

Kedua, perbuatan ini merusak kepercayaan masyarakat terhadap kepala daerah yang kemenangannya dikukuhkan di MK. Ketiga, perbuatan tersebut menghancurkan upaya penegak hukum lain dalam membentuk citra yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com