Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Capres Kedua, Moderator Dikritik karena Terlalu "Garing"

Kompas.com - 15/06/2014, 22:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbeda dengan debat capres sebelumnya, ketika moderator terlalu mengatur penonton, pada debat kali ini justru moderator dinilai kurang powerfull, bahkan terasa "garing" dan terlalu medok.

Pada debat capres kali ini, Minggu (15/6/2014), Ahmad Erani Yustika didapuk sebagai moderator. Guru Besar Universitas Brawijaya Malang ini sebelumnya telah dipilih menjadi pembawa acara dengan menyisihkan kandidat moderator lainnya.

Meskipun kemampuan dalam bidang ekonomi tidak diragukan lagi, tetapi para pengguna jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook menilai cara moderator membawakan acara terlalu garing.

Hal ini setidaknya diungkapkan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Melalui akun @komar_hidayat, dia menuliskan, "Moderator debat capres apa ya hrs kering begitu?"

Sementara Pramudhita, salah seorang pengguna Facebook, menuliskan bahwa moderator kali ini terlalu medok alias terlalu beraksen Jawa. Pengguna Facebook lainnya menuliskan, "Selamat buat KPU, telah menghasilkan kreativitas luar biasa melalui Debat Capres yang sangat garing ini."

Ahmad Erani Yustika lahir di Ponorogo pada1973. Ia menyelesaikan gelar sarjana dari Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya pada 1996. Setelah lulus, ia aktif memublikasikan tulisan di berbagai media massa.

Di samping itu, ia telah mempresentasikan paper dalam forum-forum seminar nasional maupun internasional. Pada 2001, ia menuntaskan studi post-graduate (MSc) dan pada 2005 menyelesaikan studi doktoral (PhD), semuanya di University of Göttingen (Georg-August-Universität Göttingen), Jerman (melalui beasiswa GTZ dan DAAD), dengan spesialisasi Ekonomi Kelembagaan.

Ia berhasil menjadi guru besar termuda, yakni saat berusia 37 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com