Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Bus Kota akan Sosialisasi Jokowi Selama 33 Hari

Kompas.com - 29/05/2014, 16:49 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan Bus Kota Pendukung Jokowi-JK yang tergabung dalam Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) akan mensosialisasikan figur Jokowi selama 33 hari. Tujuannya, agar sosok Jokowi sebagai calon pemimpin masa depan Indonesia semakin dikenal masyarakat luas.

"Relawan bus kota akan naik turun bus, angkot dan metro mini selama 33 hari sampai pilpres nanti. Mereka akan memperkenalkan Jokowi dengan cara yang unik seperti pengamen berorasi," kata Koordinator Nasional Pospera Mustar Bonaventura Manurung di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (29/5/2014).

Menurut dia, para relawan akan menjadi tim sukses untuk memenangkan bakal capres Joko Widodo beserta pasangannya Jusuf Kalla. Mereka akan melakukan sosialisasi untuk menyampaikan sosok Jokowi yang jujur, sederhana dan merakyat.

"Kami akan bekerja selama 33 hari ke depan untuk teus berjuang bagi Jokowi. Kami semua mendukung beliau," sambungnya.

Mustar berharap, upaya mereka langsung turun ke jalan dan bersentuhan dengan masyarakat mampu membawa Jokowi menjadi presiden Indonesia."Kami tidak saja mendukung Jokowi. Momentum ini juga sebagai media pembelajaran politik bagi masyarakat dalam demokrasi," tambah dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pospera menggelar deklarasi 1.000 Relawan Bus Kota mendukung Jokowi-JK di Terminal Kampung Melayu, Jakarta. Banyak masyarakat tampak antusias dan ingin menjadi relawan. Kebanyakan mereka adalah para sopir angkot, tukang ojek dan para pedagang. Setiap anggota relawan mereka dibekali kaos oblong dan surat tugas ketika melakukan sosialisasi .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com