Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Isu HAM Prabowo Sudah Basi, yang Bahaya Pak Jokowi

Kompas.com - 23/05/2014, 13:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Politisi Partai Gerindra, Basuki Tjahaja Purnama, menilai, serangan negatif seputar isu pelanggaran HAM yang diarahkan kepada bakal calon presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto, tak akan memengaruhi para pemilih. Menurut dia, itu adalah isu yang sudah kerap didengungkan sejak lama.

"Pak Prabowo sudah dicaci maki, diserang dari 5-10 tahun lalu. Yang diulang-ulang kan yang itu-itu melulu kan. Jadi, (Prabowo) sudah kebal. Terbukti masih laku. Pak Prabowo bahkan terus naik nih dia punya elektabilitas dengan caci maki selama 10 tahun. Jadi sudah basi, Bos, caci makinya," katanya di Balaikota Jakarta, Jumat (23/5/2014).

Menurut Basuki, masyarakat justru saat ini akan lebih percaya terhadap isu-isu negatif yang diarahkan kepada bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo. Oleh karena itu, Basuki memperingatkan kubu Jokowi agar lebih waspada terhadap isu-isu negatif yang saat ini semakin santer diarahkan kepadanya.

"Justru yang bahaya Pak Jokowi dong. Orang bersih bagus, tapi kalau ada yang cari-cari fitnahnya, kalau masyarakat percaya... kan bahaya," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini.

"Kalau Pak Prabowo tuh tidak ada fitnah baru lagi, tidak ada tuduhan baru lagi. Sepuluh tahun yang lalu fitnahnya itu-itu melulu. Lima tahun lalu waktu jadi cawapres (bersama Megawati), nyelanya juga sama," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com