Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Fokus di Barat, Jusuf Kalla di Timur

Kompas.com - 20/05/2014, 19:23 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bersama tiga partai koalisi pengusung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mulai ambil ancang-ancang untuk strategi pemenangan dalam Pemilu Presiden 2014. Salah satu strateginya adalah pembagian wilayah saat kedua tokoh ini melakukan kampanye.

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan, berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang digelar PDI-P, Selasa (20/5/2014), dalam rangka pemenangan Jokowi-Kalla, ada opsi untuk membagi wilayah kampanye Jokowi dan Jusuf Kalla. Keduanya kemungkinan akan dipisah saat berkampanye.

Jokowi akan terjun menyapa masyarakat di wilayah barat Indonesia dan Kalla di Indonesia bagian timur.

"Pak JK konsentrasi di wilayah timur, Pak Jokowi konsentrasi di Jawa dan Sumatera," ujar Tjahjo, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (20/5/2014).

Selain itu, empat ketua umum partai koalisi juga akan dibagi per wilayah saat berkampanye. Empat ketua umum itu adalah Megawati Soekarnoputri (PDI-P), Surya Paloh (Nasdem), Muhaimin Iskandar (PKB), dan Wiranto (Hanura).

"Di basis mana para ketua umum akan turun, tidak mungkin bersamaan dengan Pak Jokowi," kata Tjahjo.

Di tempat yang sama, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI-P Puan Maharani menambahkan, usulan ini akan dibahas dalam rapat tim gabungan partai koalisi yang digelar di Kantor DPP Partai Nasdem pada Rabu (21/5/2014).

Dalam rapat tersebut, akan hadir semua sekretaris jenderal dan ketua Bappilu masing-masing partai. Selain mematangkan strategi pemenangan, kata Puan, rapat gabungan itu akan menentukan ketua tim pemenangan Jokowi-Kalla. Meski PDI-P merupakan partai pendulang suara terbesar di pemilu legislatif, Puan belum dapat memastikan tim pemenangan itu akan diketuai oleh kader internal partainya.

"Tentu gerak langkahnya akan jadi satu komando, tapi apakah ketuanya dari internal atau eksternal, akan dibahas dalam rapat gabungan," kata Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com