Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan Kunci Koalisi

Kompas.com - 18/05/2014, 08:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com --
Bergabung syukur, tidak pun tak apa. Begitu kira-kira prinsip Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dalam hal kerja sama politik atau koalisi menghadapi pemilu presiden mendatang. Meskipun demikian, PDI-P berprinsip bahwa semakin banyak teman di pemerintahan semakin baik.

Sejumlah petinggi PDI-P selalu mengatakan bahwa partainya terbuka soal koalisi. Mengapa demikian? Pasca-pemilihan legislatif pada 9 April 2014 lalu, bakal calon presiden "banteng hitam" Joko Widodo alias Jokowi menegaskan bahwa kepemimpinannya ketika masih di Surakarta atau di DKI Jakarta tahan banting.

Saat Jokowi menjadi Wali Kota Surakarta, kursi PDI-P di parlemen hanya 38 persen. Begitu juga ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta yang diusung sebanyak 17 persen kursi, lalu menyusut menjadi 11 persen pasca ditinggal Partai Gerindra. Jokowi mengaku tidak khawatir berbagai programnya dijegal di perjalanan.

"Program itu asalkan buat kepentingan rakyat, enggak perlu takut," ujar Jokowi mengungkap kunci strategi pemerintahannya beberapa waktu lalu.

Program-program pro-rakyat, Jokowi menegaskan, merupakan kunci koalisinya. Meski belum menyatakan secara gamblang kepada publik, pembenahan di sektor pertanian, pendidikan, dan energi merupakan beberapa fokus programnya jika terpilih menjadi presiden 2014-2019.

Nyatanya, kekhawatiran Jokowi soal dukungan koalisi tidak terjadi. Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura merapat mendukung Jokowi. Koalisi itu di parlemen tidak sedikit. Nasdem memiliki 6,72 persen suara di legislatif atau 35 kursi DPR. PKB memiliki 9,04 persen suara legislatif atau 47 kursi DPR. Adapun Hanura memiliki 5,26 persen suara legislatif atau 16 kursi DPR.

Jika ketiga parpol itu ditambah suara PDI-P sebesar 18,95 persen dengan 109 kursi DPR digabung, maka total suara dukungan mencapai 39,97 persen suara atau 207 kursi DPR. Belum lagi jika Partai Golkar dengan 14,75 persen suara atau 91 kursi DPR ikut bergabung.

Namun, ada persoalan lain. Koalisi tanpa syarat atau tanpa bagi-bagi kursi, seperti yang diusung Jokowi, diperkirakan oleh beberapa pihak tidak mampu mengikat koalisi. Menanggapi hal itu, Joko pun mengaku tidak mempersoalkannya.

"Misalnya enggak setuju (di tengah jalan), ya enggak apa-apa. Mau lepas (koalisi) juga enggak apa-apa," ucap Jokowi.

Sejak awal proses komunikasi koalisi, Jokowi mengaku telah menyodorkan poin-poin apa saja yang akan dilaksanakan pemerintahannya jika terpilih. Selain itu, ada reward and punishment yang dikomunikasikan dengan partai koalisi sebagai pengikat komitmen satu sama lainnya.

"Ada hitam di atas putihnya. Kerja itu begitu, enggak serampangan dan terarah. Kalau perlu, kita buka apa-apa saja itu," lanjutnya.

Meski memegang kunci, yakni dukungan oleh rakyat melalui program, Jokowi tak berharap koalisi itu putus di tengah jalan. Dia berharap koalisi PDI-P, Nasdem, PKB, dan Hanura atau partai lain yang akan ikut bergabung nantinya akan terus mendukung program pemerintah jika dipercaya rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com