Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Dapat Masukan Keras dari Ormas Partai Golkar

Kompas.com - 05/05/2014, 23:01 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan dan Gotong Royong (MKGR) Priyo Budi Santoso mengatakan, ormas dan sayap Partai Golkar memberikan masukan secara keras terhadap Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical. Menurut dia, ada tujuh poin yang disampaikan ormas kepada Ical.

"Tadi secara terbuka dan jujur, disampaikan tujuh poin kesepakatan ormas, dan kami bacakan di depan ketua umum. Beliau mendengarkan dengan baik, meskipun dengan kata-kata yang tegas dan agak keras kami sampaikan, tetapi semata-mata ini untuk kepentingan Golkar," kata Priyo, seusai menggelar pertemuan tertutup di kediaman Aburizal, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2014) malam.

Selain MKGR, hadir dalam pertemuan tersebut, ormas lain Partai Golkar, yakni Depinas Soksi, Kosgoro, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), Satkar Ulama Indonesia, Al-Hidayah, Himpunan Wanita Karya, dan Majelis Dakwah Indonesia. Pertemuan juga dihadiri sejumlah pengurus DPP Golkar.

Priyo mengatakan, salah satu masukan itu terkait dengan suara Partai Golkar pada pemilu legislatif lalu yang jauh dari target. Berdasarkan hasil hitung cepat, Partai Golkar mendapat suara 14-15 persen.

"Sudah disampaikan ketua umum, itu kesalahan kolektif," ujarnya.

Masukan lainnya terkait posisi Ical sebagai capres dan cawapres. Sejak awal, Ical sudah diplot sebagai bakal capres dari Partai Golkar. Belakangan, Ical mengaku siap menjadi cawapres dari capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Dari bahasa beliau itu, apa yang terjadi diserahkan di rapimnas. Apakah tetap capres atau mengubah cawapres, itu forum resminya," ujar Priyo.

Priyo melanjutkan, dalam rapimnas itu muncul pula usul agar DPD II hadir dan memberikan suara. Priyo menilai, posisi mereka cukup strategis sehingga harus diikutkan dalam pengambilan keputusan.

"Terhadap masalah itu, beliau memiliki perspektif pandangan juga, meskipun masih akan dipertimbangkan. Jika dianggap belum perlu, mungkin saat ini DPD II belum akan dihadirkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com