Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kendal, Jokowi Nyatakan Keyakinan Menang Pilpres Satu Putaran

Kompas.com - 05/05/2014, 00:23 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, berkeyakinan menang satu putaran dalam Pemilu Presiden 2014. Keyakinannya tak goyah sekalipun elektabilitas bakal calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, ditengarai terus meningkat.

"Insya Allah saya menang satu putaran. Tapi, saya akan tetap ikhtiar," kata Jokowi, seusai bertemu dengan pemilik Pondok Pesantren Al-Fadhlu Wal Fadhilah Kaliwungu Kendal, KH Dimyati Rois, Minggu (4/5/2014) malam, di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Dia pun mengatakan akan mengikuti pesan-pesan yang dia dapat dari Dimyati.

Ketua DPP PKB Marwan Jafar yang ditunjuk sebagai juru bicara Dimyati mengatakan Jokowi mendapat pesan untuk menjaga kesederhanaan. Menurut Marwan, Dimyati juga berpesan agar Jokowi mengingat selalu bahwa politik adalah ibadah untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.

"Mbah Dim juga berpesan agar Jokowi seperti Bung Karno, yang mempunyai keyakinan yang kuat. Ketika Bung Karno mau dihukum mati oleh Belanda, Bung Karno mempunyai keyakinan bahwa semuanya telah diatur Allah. Dengan keyakinannya itu, Bung Karno batal dihukum mati. Oleh sebab itu, kalau Jokowi yakin jadi, maka dia akan menjadi presiden," papar Marwan.

Menurut Dimyati, kata Marwan, Jokowi menjadi calon presiden karena diminta partai, maka insya Allah Jokowi akan menjadi presiden. Marwan menambahkan, Dimyati menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi soal figur bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya. "Mbah Dim juga mengatakan, beliau siap menjadi jurkam Jokowi," imbuh Marwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com