Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Ical Terperangkap "Jebakan Batman"

Kompas.com - 03/05/2014, 13:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Bakal calon presiden Partai Golkar, Aburizal "Ical" Bakrie, diperkirakan hanya akan masuk ke dalam jebakan yang dibuat oleh internal partainya jika tetap bersikukuh maju sebagai bakal capres. Para penentang Ical yang kini menunjukkan dukungannya itu ditengarai hanya ingin menggerogoti kekuatan Ical.

"Memaksakan Aburizal sebagai capres bisa ditafsirkan begitu, ini jadi semacam 'jebakan Batman'. Ada upaya untuk mendorong, untuk tetap bertahan sebagai capres. Yang mendorong Ical maju ini, sebenarnya tersimpan dalam hati berbeda (menggagalkan Ical)," ujar pengamat politik dari UIN Jakarta Ali Munhanif di Jakarta, Sabtu (3/5/2014).

Ali menjelaskan, dukungan terhadap Ical adalah upaya untuk mengurangi kekuatan Ical. Jika ternyata Ical kalah dalam pemilihan presiden, bisa jadi posisi Ical sebagai Ketua Umum akan digoyang oleh internal partainya.

Di sisi lain, Ali melihat Ical sangat berhasrat maju sebagai calon presiden. Hal ini terlihat saat Ical mengumpulkan pengurus-pengurus DPD I Partai Golkar. Ketika itu, para pengurus DPD I Golkar meminta Ical mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai presiden. Namun, Ical menolak.

"Keinginan Ical untuk bertahan (maju sebagai capres) tetap tinggi. Inilah sebabnya ke depan akan terjadi persoalan. Salah satu yang bisa jadi momentumnya adalah rapimnas yang mundur terus, bisa jadi ini politicking," katanya.

Seperti diketahui, pada Jumat (2/5/2014) sejumlah ormas dan sayap Partai Golkar mulai membuat manuver terkait pencalonan Ical. Sebanyak 10 ormas dan sayap telah berkumpul dan menyepakai sejumlah poin di antaranya meminta evaluasi hasil pemilihan legislatif yang dianggap terburuk sepanjang massa dan masalah pencalonan Ical sebagai presiden.

Mereka sepakat supaya forum rapimnas pada Mei ini juga membahas capres atau cawapres yang diajukan Golkar. Untuk nama cawapres, sudah ada nama yang berebut posisi seperti Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Luhut Panjaitan, Priyo Budi Santoso, Ginanjar Kartasasmita, dan Agung Laksono.

Di lain pihak, satu-satunya pendiri Partai Golkar yang masih hidup, Suhardiman, mengkritik habisi-habisan niat bulat Ical untuk maju sebagai capres. Dia meminta agar Ical tak bermimpi menjadi presiden dan segera mundur dan mengambil posisi sebagai king maker. Dia menilai bahwa Ical tak pantas pula maju sebagai bakal cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com