Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Kalau Tak Bertanggung Jawab, STIP Ditutup Saja

Kompas.com - 29/04/2014, 20:20 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengatakan, Sekolah Tinggi Ilmi Pelayaran (STIP) patut ditutup jika tidak bertanggung jawab atas meninggalnya mahasiswa STIP Dimas Dikita Handoko karena dianiaya seniornya pada Jumat (25/4/2014) malam.

Menurut Nuh, pengurus STIP harus bertanggung jawab atas penganiayaan tersebut dan menindak tegas pelaku penganiayaan.

"Kalau siswanya, itu harus dikeluarkan. Bagi penyelenggaranya, pimpinan dan seterusnya harus bertanggungjawab, kalau dia tidak mau tanggungjawab ya sekolahannya ditutup saja, gitu saja," kata Nuh, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Selain itu, Nuh menilai, sebaiknya STIP menghentikan sementara penerimaan siswa baru untuk memotong mata rantai senioritas."Kan bergilir senior ke junior, yang junior sekarang pasti akan balas dendam. Dua tahun saja sudah cukup potong penerimaan mahasiswa baru," sambungnya.

Menurut Nuh, Kemendikbud bisa saja mengambilalih kepengurusan STIP jika pengelola yang sekarang tidak segera melakukan perbaikan. Saat ini, lanjutnya, tim Kemendikbud tengah bekerja menyelidiki dugaan pelanggaran di balik penganiayaan tersebut.

"Kalau orangnya enggak sanggup perbaiki, ya kita ambil alih. Ini kan tim sudah jalan. Kalau tindakannya tidak mengarah pada perbaikan, ya sudah tidak usah terima mahasiswa baru," tutur Nuh.

Nuh mengatakan, STIP memang dibawah kewenangan Kementerian Perhubungan dan bukan dikelola langsung Kemendikbud. Kendati demikian, lanjut Nuh, sekolah itu harus tetap mengikuti kaidah-kaidah dunia pendidikan yang ditetapkan Kemendikbud.

"Salah satu di antaranya tidak boleh di situ berlaku kekerasaan dan plonco-ploncoan, itu sudah enggak zamannya. Zamannya sudah berubah, kalau masih seperti itu, dia (sekolah) enggak bisa beresin, ya kita ambil alih," ucap Nuh.

Dia juga mengatakan bahwa sebenarnya kasus penganiayaan di sekolah seperti yang terjadi pada mahasiswa STIP tersebut relatif jauh berkurang. Namun, lanjut Nuh, bukan berarti pemerintah bisa menoleransi tindakan kekerasan dalam sekolah meski pun jumlahnya berkurang.

"Harus diusut tuntas, apalagi sampai meninggal dunia," kata Nuh.

Sebelumnya diberitakan, Dimas Dikita Handoko (19), salah satu mahasiswa STIP diduga tewas akibat dianiaya para seniornya pada Jumat (25/4/2014) malam. Motif penganiayaan diduga karena Dimas dianggap tidak menghormati para seniornya. Ketujuh taruna STIP yang diduga tersangka saat ini sudah dipecat dari STIP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com