Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapok Koalisi, Fahri Hamzah Usulkan PKS Oposisi

Kompas.com - 23/04/2014, 20:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah mengaku kecewa dengan sistem koalisi pemerintahan saat ini. Ia mengusulkan agar PKS menjadi partai oposisi pada masa pemerintahan yang akan datang.

"Memang kapok. Saya sebagai seorang praktisi yang masuk ke dalam politik dan tahu hak-hak saya dirampas oleh koalisi-koalisi enggak jelas itu. Lebih baik kita oposisi kalau begini," kata Fahri saat dijumpai seusai mengikuti diskusi di Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Fahri mengatakan bahwa usulan untuk menjadi partai oposisi ditanggapi positif oleh sebagian kader dan pengurus partai. Namun, ia tak ingin jika PKS hanya menjadi partai oposisi yang setengah-setengah. Menurutnya, PKS harus mampu menjadi partai pemimpin oposisi yang mengawal setiap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak dapat memberikan azas manfaat bagi masyarakat.

"Sebagian pimpinan dan teman-teman di partai berpikir begitu (oposisi), daripada enggak jelas di dalam. Kita tunggu saja lima tahun. Kita menjadi oposisi loyal terhadap pemerintahan yang kita puji secara sah, tapi kita akan keras mengkritik dia," ujarnya.

Saat disinggung jika nantinya "kawan lama" kembali mengajak berkoalisi, Fahri mengatakan tidak ingin buru-buru mengambil keputusan. Belajar dari pengalaman sebelumnya, ia meminta agar partai yang ingin berkoalisi dengan PKS harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk membangun pemerintahan.

"Pokoknya konteksnya dulu yang kita tanya maunya bagaimana. Dan kita ingin tantang dia ngomong ke publik, jangan diam-diam ke publik. Jangan nanti tiba-tiba ngambek, kucing-kucingan dan sebagainya kan rugi rakyat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri Lewat Jalur Khusus

Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri Lewat Jalur Khusus

Nasional
Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Nasional
Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Nasional
BPK Periksa SYL Soal dugaan Auditor Minta Rp 12 M

BPK Periksa SYL Soal dugaan Auditor Minta Rp 12 M

Nasional
UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com