Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Jokowi Sulit Duet dengan Tokoh Non-parpol

Kompas.com - 21/04/2014, 12:38 WIB
sabrina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi), hingga kini belum menentukan pasangan duetnya dalam pemilihan presiden mendatang. Jokowi sempat mengisyaratkan sudah ada tiga nama yang mengerucut sebagai calon pendampingnya. Mereka berasal dari kalangan profesional, ahli ekonomi, dan militer. Mungkinkah Jokowi mengajukan cawapres dari kalangan profesional?

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bakti, menilai, sulit bagi Jokowi untuk tetap mengajukan tokoh profesional. Jokowi, kata Ikrar, tetap harus membutuhkan dukungan partai politik dalam pencalonannya di pilpres.

"Soalnya kalau dari profesional, lalu bagaimana dengan partai yang menjadi pengusungnya. Apakah mereka mau? Sekarang ini, Nasdem saja sudah mengajukan nama JK," ujar Ikrar saat dihubungi, Senin (21/4/2014).

Ikrar juga melihat belum ada tokoh profesional yang bisa disandingkan dengan Jokowi. Dia mencontohkan mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang sempat diwacanakan sebagai bakal cawapres bagi Jokowi. Ia memprediksi wacana itu tak akan mendapat persetujuan dari PDI-P.

"Agus Marto nggak bisa karena sejarahnya dia dulu pernah menentang Pak SBY. PDI-P pasti khawatir jangan-jangan dia akan menentang presiden lagi," ujarnya.

Sementara Sri Mulyani, yang kini menjadi pejabat di Bank Dunia, sebut Ikrar, juga sudah menyatakan diri tidak mau maju dalam pilpres. Tokoh profesional lain yang cukup menonjol adalah Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan. Namun, Ikrar menilai Anies belum memiliki kemampuan mumpuni dalam pemerintahan.

"Jokowi butuh orang yang sudah berpengalaman di bidang pemerintahan. Kalau seorang akademisi, bagaimana dia bisa ambil keputusan secara cepat? Ini menjadi persoalan sebab pengetahuan soal politik dan hubungan internasional nggak cukup untuk seorang wakil presiden," tutur Ikrar. 

Sebelumnya, Jokowi sempat melirik cawapres dari kalangan profesional. Alasannya ialah karena dia menolak kabinet politik dagang sapi, meskipun partainya harus berkoalisi dengan partai lain. Jokowi juga mengaku akan menerapkan kabinet keahlian, yang akan diisi oleh kalangan profesional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Nasional
Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Nasional
Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Nasional
Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Nasional
Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Nasional
PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

Nasional
Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Nasional
PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

Nasional
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Nasional
Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Nasional
Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Nasional
PDI-P Siapkan Kader Sendiri jika Kaesang Maju Pilkada Jateng 2024

PDI-P Siapkan Kader Sendiri jika Kaesang Maju Pilkada Jateng 2024

Nasional
Ajak Anak Muda Belajar dari Bung Karno, Ganjar: Soekarno Tidak Pernah Bicara Kepentingan Keluarga

Ajak Anak Muda Belajar dari Bung Karno, Ganjar: Soekarno Tidak Pernah Bicara Kepentingan Keluarga

Nasional
DKPP: Sidang Putusan Kasus Asusila Ketua KPU RI Digelar 3 Juli 2024

DKPP: Sidang Putusan Kasus Asusila Ketua KPU RI Digelar 3 Juli 2024

Nasional
PDI-P Siapkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jatim: Risma, Azwar Anas, dan Pramono Anung

PDI-P Siapkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jatim: Risma, Azwar Anas, dan Pramono Anung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com