Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Pengaruhi Saksi Cabut BAP, Pengacara Akil Emosi

Kompas.com - 18/04/2014, 01:47 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi untuk perkara dugaan suap dalam penanganan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi, Kamis (17/4/2014), diwarnai luapan emosi.

Adardam Achyar, pengacara dari mantan Ketua MK Akil Mochtar, terdakwa dalam persidangan ini, tidak terima disebut menekan saksi Bakhtiar Ahmad Sibarani untuk mencabut berita acara pemeriksaan. Dia sempat menggebrak meja dan beranjak dari kursi karena tersinggung dengan tuduhan itu.

Mulanya, sebelum Ketua Majelis Hakim Suwidya menutup sidang, para saksi bersalaman dengan hakim dan jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat bersalaman, Bakhtiar tampak berbincang-bincang dengan jaksa Elly Kusumastuti.

"Yang mulia, saya bisa minta untuk perlindungan saksi? Saksi Bakhtiar menyampaikan kepada kami ada dari penasihat hukum Akil (meminta) agar (dia) cabut BAP," kata Elly sesudahnya. Bakhtiar kemudian menunjuk Adardam yang mengenakan kacamata dan mengaku berani disumpah atas perkataannya.

Saat itulah Adardam tak bisa menahan emosinya. "Saya juga berani disumpah. Sebab Anda penipu. Kalau mau, bicara di persidangan. Kalau lihat tampangnya penipu," kata Adardam dengan nada tinggi. Akil yang duduk di sebelah Adardam berusaha menenangkan pengacaranya itu.

Adardam kemudian menuding jaksa dan Bakhtiar sekongkol untuk memfitnahnya. "Kapan saya ancam? Setelah berbisik-bisik dengan saudara (Jaksa Elly), timbul idenya untuk memfitnah saya. Terlihat dengan nyata tadi," kata Adardam.

Hakim kemudian berusaha menengahi keributan tersebut. Emosi Adardam akhirnya mulai mereda. Ia pun meminta maaf kepada majelis hakim. Adardam mengaku tersinggung dengan tudingan itu.

Menurut Adardam, tudingan untuknya itu hanya untuk mendiskreditkan Akil. Hakim kemudian menyatakan sidang ditutup dan akan kembali digelar 21 April 2014 pukul 15.00 WIB.

Bakhtiar adalah saksi yang dihadirkan terkait kasus dugaan suap sengketa Pilkada Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Dalam kesaksiannya, Bakhtiar membenarkan ada pengiriman uang ke CV Ratu Samagat untuk Akil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com