Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Sengaja untuk Menyerang Jokowi, "Raisopopo" Fadli Menyulut Kritik

Kompas.com - 17/04/2014, 07:14 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puisi "Raisopo" gubahan Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Fadli Zon, sontak menuai kritik. Fadli disebut sengaja menulis puisi itu untuk menyerang bakal calon presiden dari PDI-P yang saat ini juga masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

"Puisi Fadli Zon memang didesain untuk menyerang Jokowi," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristianto, dalam pernyataan tertulis yang diterima Kamis (17/4/2014) pagi. Dia berpendapat puisi "Raisopopo" Fadli merupakan pemaksaan sastra untuk keperluan menyerang seseorang demi tujuan tertentu, sehingga membalikkan fakta dan tak masuk logika.

Hasto menganggap Fadli telah menabuh genderang perang antara orang per orang melalui bait puisinya. Hal ini berbeda dengan tradisi puisi di Indonesia yang umumnya digunakan untuk menyampaikan kritik sosial, atau kritik pada semua bentuk ketidak adilan.

Puisi, kata Hasto, seharusnya mengungkapkan kejujuran bahwa seorang pemimpin tanpa rakyat memang tidak dapat berbuat apa-apa. Sama halnya wayang yang sarat dengan ritual kehidupan, imbuh dia, dengan figur-figur yang baik maupun jahat.

"Manusia itu harus rendah hati, bekerja untuk rakyat dan bukan jualan slogan. Sangat berbahaya ketika manusia merasa menjadi dalang, karena akan merasa berhak melakukan segala kehendaknya," ucap dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Fadli menggubah puisi "Raisopopo". Dalam puisi itu dia bercerita tentang blusukan, wayang, dan mimpi serupa fatamorgana. Fadli tidak menyebut siapa yang ia maksud dalam puisi itu.

Namun, istilah "rapopo" semakin populer di media massa ketika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang kemudian menjadi bakal calon presiden dari PDI-P ini menggunakannya dalam sebuah kesempatan.

Sebelum menggubah puisi ini, Fadli pernah membuat puisi berlirik tajam dengan judul "Air Mata Buaya" dan "Sajak Seekor Ikan". Seperti halnya di "Raisopopo", dua puisi itu juga tak menyebutkan nama tertentu di dalamnya. Namun, publik menghubung-hubungkan puisi-puisi ini dengan PDI-P.

Politikus PDI-P, Fachmi Habcyi, pernah menanggapi puisi Fadli dengan menulis puisi tandingan, "Pemimpin Tanpa Kuda". Fadli pun menanggapi dalam rupa puisi lain berjudul "Sandiwara", yang di dalamnya bertutur tentang seseorang yang tak menepati janji. Lagi-lagi, Fachmi mengeluarkan puisi balasan, memakai judul "Rempong".

Ketika ditanya tentang tafsir puisi "Raisopopo", Fadli hanya tertawa. "Masa saya tafsirkan puisi saya sendiri," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com