Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hajriyanto: Evaluasi Pencapresan Ical Jangan Jadi Hantu di Siang Bolong

Kompas.com - 16/04/2014, 13:40 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Hajriyanto Thohari mengatakan, partainya tidak akan menyikapi secara berlebihan manuver politik yang dilakukan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung terkait pencalonan Aburizal Bakrie alias Ical sebagai presiden. Akbar meminta pencapresan Ical dievaluasi.

"Menurut saya, Akbar bilang evaluasi, perlu disikapi wajar-wajar saja. Tidak perlu berlebihan, seolah-olah evaluasi itu instrumen untuk menyerang," kata Hajriyanto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/4/2014).

Menurut dia, sebagai partai tua, Golkar memiliki banyak tokoh politik yang memiliki pendapat yang berbeda, termasuk Akbar. Wakil Ketua MPR itu mengatakan, tak mungkin bagi Akbar menyatakan tidak siap jika ditanya kesiapannya menjadi calon presiden atau calon wakil presiden.

"Tapi juga jangan jadi momok. Jangan jadi hantu di siang bolong, lalu alergi dengan kata evaluasi. Kata evaluasi jangan disikapi dengan dramatis," ucapnya.

Sebelumnya, Akbar mengaku kecewa dengan perolehan suara Partai Golkar pada pemilu legislatif jika melihat hasil hitung cepat. Berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei, suara Partai Golkar sekitar 15 persen. Target Golkar, yakni di atas 20 persen.

 

Melihat hasil yang jauh dari target itu, Akbar pesimistis Golkar bisa mengusung capres dalam pemilu presiden mendatang. Berdasarkan Pasal 9 Undang-Undang Pemilihan Presiden, seorang calon presiden harus diusung dari partai politik atau gabungan partai politik tertentu yang mendapatkan 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional.

 

"Kalau kursi 20 persen baru bisa Golkar mencalonkan sendiri. Kalau tidak, kan opsinya koalisi dengan partai lain. Tapi masalahnya partai lain mau atau tidak bersama-sama mengusung Aburizal sebagai capres?" ucap Akbar.

 

Jika nantinya memang tidak ada partai koalisi yang mau bersama-sama mendukung Ical, Akbar mengatakan, partainya sudah mempunyai opsi lain. Partai berlambang pohon beringin itu ingin mengusung cawapres, berpasangan dengan capres dari partai koalisi.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com