Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Sempat Tersinggung Satinah Dianggap Pahlawan

Kompas.com - 15/04/2014, 15:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com --
Alotnya penanganan kasus tenaga kerja Indonesia, Satinah, yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi disebut dilatarbelakangi oleh gencarnya pemberitaan soal kasus itu di Indonesia. Pihak keluarga yang menjadi korban pembunuhan oleh Satinah merasa tersinggung sehingga membuat proses komunikasi dengan tim lobi yang diutus Pemerintah Indonesia sempat buntu.

"Pihak keluarga tersinggung karena banyak protes di sini seolah-olah saudara Satinah tidak berdosa dan bahkan ada pendapat yang menyebutkan Satinah sebagai pahlawan," ujar Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam di Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Menurut Djoko, opini yang berkembang di masyarakat dalam negeri itu tidak sepenuhnya benar karena menghilangkan fakta bahwa Satinah telah mengakui perbuatannya membunuh majikan. Hal ini kemudian diberitakan oleh media internasional dan juga menjadi perbincangan hangat di media sosial hingga akhirnya diketahui pihak keluarga korban.

"Akhirnya tim yang mulanya hanya diperkirakan perlu waktu 2-3 hari, harus diplomasi lagi sampai 12 hari lamanya," ucap Djoko.

Menurut Djoko, surat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga turut membantu proses lobi oleh tim yang dipimpin mantan Menteri Agama Maftuh Basyuni. Dari surat itu, kata Djoko, keluarga menjadi lebih tenang.

"Saya tidak menyalahkan media, tapi apa yang berkembang di masyarakat ternyata kontraproduktif dengan apa yang dilakukan Pak Maftuh dan tim," ujar Djoko.

Sebelumnya, pemerintah telah membayar diat sebesar 7 juta riyal atau sekitar Rp 21 miliar untuk membebaskan Satinah dari hukuman pancung. Uang itu sudah didepositokan ke mahkamah setempat. Menurut pemerintah, Satinah akan menghirup udara bebas dalam waktu 1-2 bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com