Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Hanya 'Head to Head' Jokowi-Prabowo Kurang Seru"

Kompas.com - 10/04/2014, 16:21 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com --
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti memprediksi, hanya akan ada tiga calon presiden yang maju dalam pemilu presiden mendatang. Mereka adalah Joko Widodo alias Jokowi dari PDI Perjuangan, Aburizal Bakrie alias Ical dari Partai Golkar, dan Prabowo Subianto dari Partai Gerindra.

“Mudah-mudahan tiga itu yang maju. Kalau hanya dua saja head to head antara Jokowi dan Prabowo kurang seru. Lebih seru kalau ada tiga pasangan,” kata Ikrar di Media Centre LIPI di Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Menurut Ikrar, tiga partai yang mengusung ketiga tokoh tersebut juga akan menentukan peta koalisi ke depan. PDI-P dengan perolehan suaranya yang cukup besar, kata dia, hanya membutuhkan satu hingga dua partai papan tengah untuk mengusung pasangan capres-cawapres.

Dia memprediksi Nasdem atau PKB akan merapat ke PDI-P. Nasdem dinilainya cocok untuk melengkapi kekurangan PDI-P yang tidak mempunyai media. Sementara PKB memiliki bakal cawapres yang cocok untuk Jokowi, yakni Jusuf Kalla dan Mahfud MD.

“Saya pikir PKB akan memilih Mahfud, tapi kalau saya pribadi lebih cocok JK,” ujarnya.

Adapun Gerindra, menurut Ikrar, akan menggandeng dua partai lain untuk bergabung. Dia menilai, PPP yang selama ini bermanuver ke Gerindra sudah hampir pasti merapat. “Meskipun belum pasti juga apa yang dipikirkan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sama dengan petinggi PPP lainnya,” tambahnya.

Selain itu, dia menilai PKS juga akan ikut merapat ke Gerindra. PKS yang sebelumnya kerap menyerang PDI-P menjadi salah satu indikatornya. Terakhir, kata dia, Golkar akan mendapat dukungan terbesar dari Partai Demokrat.

“Kondisi Demokrat saat ini yang susah bergabung dengan PDI-P dan Gerindra akan membuatnya bergabung dengan Golkar,” ujarnya.

Dia juga memprediksi PAN yang semula hendak merapat ke PDI-P akan ditolak dan akhirnya bergabung dengan Golkar. “PAN yang kerap mendekati Jokowi akan kesulitan karena masalah track record dan money. Mereka tidak punya dana yang cukup untuk mendukung pencapresan Jokowi,” ujarnya.

Sementara Partai Hanura yang sulit mengusung pasangan bakal capres dan cawapresnya, Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo, dia prediksi akan bergabung ke PDI-P atau Golkar. “Prabowo tidak mungkin bergabung dengan Wiranto karena persoalan sejarah,” pungkas Ikrar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com