Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhimpunan Jiwa Sehat: Penyandang Gangguan Jiwa Juga Berhak Memilih!

Kompas.com - 08/04/2014, 22:30 WIB
Rahmat Fiansyah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Perhimpunan Jiwa Sehat Yeni Rosa Damayani mengatakan, penyandang gangguan jiwa juga memiliki hak untuk memilih dalam pemilu. Akan tetapi, katanya, kenyataan di lapangan tak demikian. Mereka kerap mendapatkan perlakuan diskriminatif.

"Mereka didaftarkan di daftar pemilih tetap, tetapi kemudian dicoret karena ketahuan menderita gangguan jiwa," ujar Yeni, dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2014).

Yeni menyebutkan, jika merujuk pada ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas, maka di dalamnya terdapat peraturan mengenai jaminan hak politik bagi para penyandang gangguan.

"Pasal 29 UU itu menyebutkan, semua penyandang disabilitas, termasuk pengidap gangguan jiwa, memiliki hak politik beserta hak pilih," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kata Yeni, ada sekitar 1,3 juta penyandang gangguan jiwa yang memiliki hak pilih di Indonesia. Sementara itu, khusus di wilayah DKI Jakarta, terdapat sekitar 24.000 orang.

Yeni mengaku sudah menemui pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU), termasuk Ketua KPU Husni Kamil Manik, untuk menyampaikan hal tersebut. Mereka, kata Yeni, sepakat bahwa para penyandang gangguan jiwa juga memiliki hak pilih.

"Kami mengharapkan sikap proaktif dari KPU. Mereka punya keterbatasan tidak bisa meninggalkan panti dan rumah sakit. Kami harap KPU mendatangi mereka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com