Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biarpun Kerempeng, Jokowi Mengaku Lebih Ganteng daripada Tukul

Kompas.com - 28/03/2014, 03:31 WIB
Ihsanuddin

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com — Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo alias Jokowi pun bisa berkelakar. Salah satu kelakarnya muncul saat berkampanye di depan kader dan simpatisan PDI-P di Sukabumi, Jawa Barat.

"Sekarang kalau bapak ibu melihat Jokowi, ya Jokowi seperti ini. Jangan bayangkan akan punya seorang presiden yang gagah, ganteng, dan banyak uang. Tapi kalau dibanding dengan Tukul, ya ganteng saya," seloroh Jokowi yang sontak disambut tawa kader dan simpatisan, di Rumah Makan Lembur Kuring 3, Sukabumi, Kamis (27/3/2014) malam. Tukul yang dia maksud adalah komedian Tukul Arwana.

Masih berbicara soal figurnya yang tak luar biasa sebagai bakal calon presiden, Jokowi pun mengatakan tak punya postur tubuh ideal. Tubuh kurusnya, kata dia, memang tak cocok dengan gambaran ideal presiden yang biasanya dibayangkan bertubuh besar dan tegap.

"Bu Mega (Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-P) saja sering bilang kalau saya ini kerempeng, tapi Jokowi itu banteng. Berat saya 54 kilogram, kalau nambah ya paling setengah kilo, habis itu turun lagi setengah kilo. Bu Mega itu mungkin pusing saya sudah diajak makan keliling-keliling hampir setahun, tapi ndak nambah-nambah berat badan," kisah Jokowi yang lagi-lagi mengundang tawa para hadirin.

Lalu, Jokowi pun menyinggung soal kemampuan finansialnya. "Di pilpres nanti juga saya ngomong apa adanya, saya tidak punya uang ataupun materi untuk diberikan ke siapa pun. Kalau yang lain mungkin punya triliunan, bisa pasang iklan di TV setiap hari dan setiap saat. Sampai saat ini kami belum keluar iklan. Lihat saja di Jakarta. Spanduk dan baliho pun tidak ada," jelas Jokowi.

Namun, Jokowi optimistis bisa menang dengan kerja keras semua kader dan simpatisan sekalipun tanpa modal finansial. "Kalau kita kerja keras, semangat untuk menangnya seperti saat pemilihan Wali Kota (Surakarta, Jawa Tengah) dan Gubernur (DKI Jakarta) kemarin. Pilpres insya Allah kita menangkan karena rakyat menghendaki perubahan, perbaikan," ujar dia.

Terkait kegiatan kampanye menjelang Pemilu Legislatif 2014, Jokowi telah mengajukan cuti untuk Jumat (28/3/2014) kepada Kementerian Dalam Negeri. Pada akhir pekan ini, dia dijadwalkan mengikuti kampanye pemilu legislatif di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten. Rangkaian kegiatan kampanye Jokowi akan berlangsung hingga Senin (31/3/2014), yang bertepatan dengan hari libur nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com