JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal DPP Partai Bulan Bintang BM Wibowo mengatakan, PBB kemungkinan akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam Pemilu Presiden 2014. Menurut dia, bakal calon presiden PDI-P Joko Widodo alias Jokowi ideal jika diduetkan dengan bakal capres dari partainya, Yusril Ihza Mahendra.
"Dari dulu PBB dan PDI-P hubungannya baik-baik saja. (Koalisi) tinggal kita lihat saja, dua-duanya bisa ideal, popularitas sama-sama tinggi dan banyak hal lainnya," kata Wibowo ketika dihubungi, Jumat (15/3/2014), seperti dikutip dari Antara.
Wibowo mengatakan, Jokowi dan Yusril memiliki kekuatan politik, baik dari sisi ideologi maupun basis kekuatan massa pendukung. Koalisi antara partai religius, dalam hal ini PBB, dengan partai nasionalis, yakni PDI-P, dianggap menjadi kekuatan, aspiratif, dan masih didambakan masyarakat Indonesia.
Selain itu, Wibowo menambahkan, popularitas dan elektabilitas kedua figur tersebut juga diperkirakan akan terus menanjak menjelang Pemilu Legislatif 9 April mendatang.
Yusril pernah beberapa kali melontarkan kemungkinan untuk berpasangan dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani untuk Pilpres 2014. Menurut Wibowo, setelah pendeklarasian Jokowi sebagai bakal capres PDI-P, strategi koalisi telah semakin jelas.
Namun, Wibowo mengingatkan, gugatan uji materi Undang-Undang Pemilihan Presiden Nomor 42 Tahun 2008 yang diajukan Yusril akan diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi dalam waktu dekat sehingga konstelasi politik masih dapat berubah.
"Masih ada gugatan di MK yang akan diputuskan. Namun, kami sudah siap dengan berbagai kondisi, baik itu berkoalisi atau pemilu serentak," pungkas dia.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melalui suratnya yang ditulis tangan, tertanggal 14 Maret 2014, akhirnya memberikan mandat kepada Jokowi untuk menjadi calon presiden dari PDI-P. Jokowi pun menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan mandat itu.
Selain dukungan kepada Jokowi untuk menjadi capres, Megawati juga menulis surat edaran kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung pencalonan Jokowi, mengawasi jalannya pemilu supaya bersih, dan tetap menegakkan demokrasi di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.