JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur pemberitaan Metro TV Suryopratomo mengklaim tidak ada kepentingan pemilik media, yakni Surya Paloh (Ketua Umum Nasdem), dalam tayangan Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem. Menurut Tomy, panggilan akrab Suryopratomo, acara Nasdem tersebut memiliki nilai berita sehingga ditayangkan oleh Metro TV.
Metro TV telah mengklarifikasi hal itu pada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). "Kami mengatakan itu punya news value. Hanya menjelaskan itu saja. Mereka menduga bahwa ini ada kepentingan pemilik. Saya katakan ini tidak ada kepentingan pemilik," ujar Tomy seusai memenuhi panggilan KPI di kantor KPI, Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Ia mengatakan, keputusan menayangkan acara Nasdem tersebut ada pada Direktur Pemberitaan dan pilihan redaksi untuk melakukan peliputan. Menurut Tomy, adanya nilai berita pada Apel Siaga Partai Nasdem bisa terlihat dari sejumlah wartawan yang datang. Saat itu, kata dia, tak hanya Metro TV yang datang meliput.
"Ketika Apel Siaga Perubahan itu dilakukan bukan hanya Metro TV yang melakukan peliputan, wartawan, begitu banyak wartawan televisi, cetak, online. Artinya cara pandang kami dan semua wartawan sama melihat itu punya news value atau tidak," ucapnya.
Mengenai adanya dugaan kampanye terselubung, menurut Tomy, hal itu menjadi ranah Partai Nasdem. Ada atau tidaknya pelanggaran kampanye pun menjadi wewenang Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ataupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menilainya.
"Kami melihat ada sebuah fenomena, ada peristiwa, ada nilai berita, kami datang meliput. Kalau nanti di situ ada kampanye segala macam, yang melakukan pelanggaran bukan Metro TV," katanya.
Seperti diberitakan, saat ini Bawaslu juga tengah mendalami kasus dugaan pelanggaran kampanye oleh Partai Nasdem yang menggelar acara Apel Siaga Perubahan. Apel Siaga pada hari Minggu (23/2/2014) di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, itu diduga sebagai kampanye pengerahan massa sebelum waktunya. Partai Nasdem telah membantah acara tersebut merupakan kampanye.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.