Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Lemhanas: Yang Mempermasalahkan KRI Usman Harun Berjiwa Kerdil

Kompas.com - 13/02/2014, 21:41 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Budi Susilo Soepandji mengatakan, pemberian nama kapal dengan menggunakan nama pahlawan nasional merupakan hak pemerintah. Budi menganggap, negara yang mempersoalkan nama kapal negara lain justru berjiwa kerdil.

"Justru yang mempermasalahkan nama kapal Indonesia itu, mohon maaf agak berjiwa kerdil," kata Budi saat dijumpai di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Kamis (13/2/2014).

Sebelumnya, Pemerintah Singapura memprotes rencana TNI Angkatan Laut memberi nama Usman-Harun untuk kapal perangnya. Usman dan Harun merupakan dua pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden 050/TK/1968. Usman bin Said dan Harun bin Muhammad Ali adalah prajurit KKO (kini Korps Marinir TNI AL) yang dihukum mati Singapura karena mengebom gedung perkantoran di kawasan Orchard, MacDonald House, pada 10 Maret 1965.

Budi meminta kepada Pemerintah Singapura agar mencontoh kebesaran hati Pemerintah Belanda. Pasalnya, beberapa waktu lalu ketika Indonesia memesan kapal korvet dari negeri kincir angin itu, pemerintah menamai dengan Diponegoro. Bagi Belanda, Diponegoro juga dianggap sebagai teroris, namun penamaan itu tidak dipermasalahkan.

"Saya angkat topi kepada orang Belanda karena berjiwa memaafkan dan tidak menyalahkan," katanya.

Seperti diberitakan, pascaprotes penamaan KRI Usman-Harun, Kementerian Pertahanan Singapura membatalkan pertemuan dialog pertahanan dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yang sedianya digelar di Singapura bersamaan dengan acara kedirgantaraan, Singapore Airshow, 11-16 Februari 2014.

Karena Singapura membatalkan dialog bilateral itu, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Minggu (9/2/2014) pagi, mendadak membatalkan kunjungannya ke Singapura yang semula direncanakan dimulai hari Minggu kemarin hingga Rabu (12/2/2014).

TNI AL tetap teguh akan memakai nama KRI Usman-Harun untuk salah satu fregat ringan yang tengah dipesan dari Inggris. Bagi TNI AL, keputusan itu final.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com