Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Penduduk Besar Mestinya Berkah, Bukan Masalah

Kompas.com - 29/01/2014, 18:50 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap jumlah penduduk Indonesia yang diproyeksikan terus bertambah hingga 2035 dapat menjadi modal yang membawa kemajuan bagi bangsa. Dia pun meminta jajaran pemerintah pusat maupun daerah menyiapkan strategi besar dalam mengelola pertambahan jumlah penduduk ini.

“Perasaan saya bercampur, di satu sisi bersyukur negeri ini memiliki penduduk yang besar manakala berkapasitas dan produktif tentu akan membawa kemajuan, tapi manakala penduduk yang besar bukanlah human capital yang baik yang membawa kemajuan, maka tentu juga menjadi masalah. Kita ingin penduduk yang besar itu menjadi aset, bukan masalah. Penduduk besar mestinya berkah, bukan musibah,” kata Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/1/2014).

Diproyeksikan, jumlah penduduk Indonesia bertambah menjadi 271,1 juta jiwa pada 2020 dan meningkat lagi menjadi 305,6 juta jiwa pada 2035. Sementara itu, hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa populasi penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta jiwa.

Data proyeksi jumlah penduduk tersebut, menurut Presiden, membuatnya membayangkan berapa banyak kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi pemerintah nantinya. Meskipun peningkatan penduduk hanya sekitar 27 persen, kata Presiden, bukan berarti peningkatan kebutuhan pangan dan energi juga menjadi 27 persen.

“Karena ada pergeseran kelas menengah ke bawah menjadi golongan menengah consuming class yang punya demand lebih besar lagi, maka bisa jadi basic human needs (kebutuhan dasar) termasuk pangan, air, energi, bisa mencapai 40 persen bahkan lebih,” tutur Kepala Negara.

Belum lagi, menurut Presiden, kebutuhan akan rasa aman yang juga meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Dengan demikian diperlukan pertambahan jumlah personel kepolisian untuk menjaga keamanan.

“Rasio kita mungkin sekarang ini satu anggota Polri berbanding 500 orang. Padahal kita ingin lebih rendah, misalnya satu polisi tangani 300 manusia itu juga tantangan,” katanya.

Tantangan lainnya, lanjut Presiden, adalah menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Senada dengan Presiden, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan bahwa pertambahan jumlah penduduk akan menjadi beban pemerintah. Menurutnya, jumlah penduduk yang terus bertambah akan mengakibatkan timbulnya permasalahan terkait lingkungan karena daya dukung alam yang semakin tidak ideal.

“Akan timbul masalah banjir, tanah longsor pada musim hujan, atau kekeringan pada musim kemarau, dan juga isu perubahan iklim,” ucapnya.

Untuk mengatasi kemungkinan masalah tersebut, kata Agung, Kemenkokresra tengah merancang Grand Desain Pembangunan Kependudukan (GDPK) melalui koordinasi lintas sektor. Selanjutnya, Kemenkokesra akan menyiapkan peraturan presiden sebagai payung hukum agar GDPK tersebut bisa diimplementasikan.

“Diharapkan pula akan sinkron dan bersinergi dengan masterplan MP3EI (Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia),” ujar Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Nasional
Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Zulhas Ngaku Sudah Serap Ilmu Jokowi, Targetkan PAN Minimal Posisi 4 di Pemilu 2029

Nasional
Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Nasional
Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com