Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Tak Tahu KPUD Gunung Mas Pinjam Rp 1 Miliar dari Hambit Bintih

Kompas.com - 17/01/2014, 12:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengaku tidak tahu soal langkah Sekretaris KPU Gunung Mas Rudji yang meminjam uang Rp 1 miliar kepada Bupati Gunung Mas terpilih Hambit Bintih untuk biaya perkara di Mahkamah Konstitusi (MK). Tetapi, Hadar mengatakan, seharusnya Rudji tidak melakukan hal itu.

"Kami akan menghubungi KPU Gunung Mas. Saya akan minta agar diberi penjelasan. Kalau pinjaman kepada Hambit Bintih pribadi ya tidak boleh," kata Hadar, di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2014).

Ia mengatakan, hal itu juga akan dibahas dengan komisioner KPU. "Kalau ada persoalan di daerah, kami harus bantu," kata Hadar.

Dia mengatakan, seharusnya dalam setiap penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) dianggarkan biaya sengketa hasil pilkada di MK. Biaya itu, katanya, dianggarkan dalam APBD daerah yang bersangkutan.

"Harusnya ada komponen-komponen sengketa juga untuk antisipasi perkara," lanjutnya.

Sebelumnya, dalam persidangan terdakwa perkara dugaan korupsi sengketa Pilkada Gunung Mas Hambit Bintih, terungkap, Sekretaris KPU meminjam uang Rp 1 milyar kepada Hambit Bintih untuk biaya perkara.

Dalam Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Hambit maju sebagai petahana dan dinyatakan menang oleh KPU Gunung Mas. Pasangan calon lainnya mengajukan sengketa hasil Pilkada ke MK.

Dalam perkara itu, KPU bertindak sebagai termohon dan Hambit Bintih sebagi pihak terkait. KPU Kabupaten Gunung Mas akhirnya meminjam uang ke Hambit.

"Karena panik saat itu untuk pembayaran tim kuasa hukum KPU Kabupaten Gunung Mas, maka saya konsultasi dengan Pak Hambit di Jakarta," aku Rudji di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (16/1/2014).

Sebab, dari anggaran advokasi KPU Gunung Mas sebesar Rp 550 juta, sejumlah Rp 350 juta sudah dihabiskan untuk biaya gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

"Saya bertemu Pak Hambit di Hotel Borobudur pada 25 September 2013. Di situ Pak Hambit bersedia meminjamkan uang. Uangnya diberikan oleh seseorang bernama Dani," papar Rudji yang mengaku baru berkoordinasi dengan Komisioner KPU setelah uang pinjaman turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana Dengan Kaesang di Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana Dengan Kaesang di Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com