Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenakan Baju Kotak-kotak Lagi, Jokowi Bantah Sinyal "Nyapres"

Kompas.com - 27/12/2013, 19:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membantah adanya sinyal tertentu yang dilakukannya dengan cara mengenakan lagi kemeja kotak-kotak.

Selama ini, Jokowi sering disebut-sebut pantas bertarung menjadi calon presiden dalam Pemilu 2014 yang akan datang. Namun, ia tidak pernah menggubris hal tersebut.

"Wong baju kotak-kotak, baju putih saya memang buanyak kok memang cuma punya satu itu saja apa," ujarnya ke wartawan di kantor Balaikota, Jakarta Pusat pada Jumat (27/12/2013).

Kemeja khas tersebut digunakan ketika Jokowi menjalani kampanye sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. 

Saat ditanya mengapa tiba-tiba ia mengenakan kemeja kotak-kotak tersebut dan apakah ada kaitannya dengan kampanye di Pilpres 2014, Jokowi pun dengan tertawa menampik hal itu. Menurut Jokowi, kedua hal tersebut tidak saling kait mengait.

"Hahaha, ada-ada aja. Masak enggak boleh dipakai? Boleh kan?" lanjut Jokowi.

Seperti diketahui, sejak terpilih menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, Jokowi jarang terlihat mengenakan kemeja kotak-kotak, seperti layaknya saat kampanye.

Jokowi hanya terlihat mengenakannya saat menjadi juru kampanye calon kepala daerah dari partainya saja.

Namun, secara tiba-tiba, ketika ia menunjau pelintasan Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Kamis (26/12/2013) ia memakai kemeja itu lagi. saat itu, Jokowi hanya bilang baju itu yang tampak di depan mata sehingga dipakai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com