"Kalau saya jadi presiden, hukum semaksimal mungkin bagi koruptor. Intervensi perlu dilakukan oleh siapa pun, termasuk presiden dalam kasus korupsi," ujar Anies saat bertemu dengan para relawan Turun Tangan, di Gedung Indonesia Menggugat, Jumat (20/12/2013).
Anies mengaku tak akan netral dalam melihat kasus korupsi. Ia menyatakan, intervensinya bukan terhadap penanganan kasus per kasus, melainkan proses pemberantasan korupsi.
"Saya mau para hakim, polisi, KPK, jangan takut. Presiden di belakang Anda, jadi saya tidak mau netral," kata Anies.
Menurut Anies, selama ini korupsi terus menjamur di Indonesia karena penegakan hukum yang lemah. Selain itu, ia juga menyoroti peranan partai politik yang turut membuat korupsi menjamur di Indonesia. Rektor Universitas Paramadina ini mengatakan akan membiayai semua partai politik dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) bila dipercaya menjadi presiden. Dengan sumber dana yang jelas, sebut Anies, partai politik akan belajar transparan dan mempertanggungjawabkan uang itu.
"Yang selama ini ada, sumber dananya tidak jelas, jadi pengeluarannya pun tidak jelas juga. Kita harus belajar dari New Zealand dan Denmark, negara demokratis tetapi juga bersih," kata pencetus gerakan Indonesia Mengajar ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.