Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhiri Pelanggaran, Bawaslu Minta KPPS Diganti

Kompas.com - 18/12/2013, 21:48 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengusulkan agar anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) diregenerasi dengan anggota yang baru. Penggantian itu untuk meminimalisir praktik-praktik penyimpangan dalam penyelenggaraan pemilu di tingkat tempat pemungutan suara (TPS).

"Terkait persoalan mekanisme pemungutan dan penghitungan suara, kami (Bawaslu) mengusulkan KPPS diganti yang baru," ujar Anggota Bawaslu Nasrullah, di Kantor Bawaslu, Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Dia mengatakan, penggantian anggota KPPS terutama dilakukan bagi TPS yang belum menetapkan KPPS-nya. Dia menyebutkan, beberapa praktik penyimpangan yang kerap terjadi adalah jual-beli kartu pemilih dan undangan memilih.

Selain itu, kata dia, ada pula masalah netralitas penyelenggara pemilu di tingkat TPS. "Tidak ada jaminan bahwa mereka tidak terafiliasi dengan kelompok, partai dan calon tertentu," lanjut Nasrullah.

Sebelumnya, Anggota Komisi II DPR Fraksi PDIP, Alex Litay mengatakan, KPPS harus diregenerasi. Menurutnya, pada setiap pemilu, petugas KPPS adalah orang yang sama. Mereka sudah memetakan situasi dan kondisi, sehingga mereka berpotensi melakukan penyelewengan-penyelewengan pemilu.

"Tiap pemilu mereka yang kerja. Panen mereka itu, jual-beli suara. Ini sudah kanker, harus dipangkas. Harus ganti orang baru," kata Alex di Jakarta, Selasa (17/12/2013).

Alex menyebutkan, contoh kejadian penyelewangan petugas KPPS yang paling terbuka adalah pada penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Maluku dan Maluku Utara. Penyelenggara pemilu disana, baik KPU maupun Bawaslunya telah diganti orang baru, dan dilakukan pemungutan suara ulang, namun tetap ditemukan kecurangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com