Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Diminta Ikut Terlibat Tekan Angka Golput

Kompas.com - 16/12/2013, 17:20 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) meminta partai politik (parpol) peserta pemilu ikut aktif mendorong partisipasi pemilih untuk menggunakan hak suaranya dalam Pemilu 2014. Parpol diminta mendorong pemilih pemula dan pemilih yang sudah bersikap tidak menggunakan hak pilihnya untuk berpartisipasi dalam pemilu.

"Kami harapkan parpol juga punya dampak positif terhadap kesadaran para pemilih, terutama para pemilih pemula dan juga pemilih yang sudah punya sikap tak mau memilih. Mudah-mudahan kita bisa meyakinkan mereka untuk memilih," ujar Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie di Kantor KPU, Senin (16/12/2013).

Dia mengatakan, parpol juga punya tanggung jawab terhadap pendidikan politik. Oleh karena itu, lanjut Jimly, seyogiyanya parpol tidak hanya sibuk berkampanye untuk mendongkrak perolehan suarannya, namun juga mengajak pemilih menggunakan hak pilihnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, pihaknya juga sudah menyampaikan usulannya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) soal peningkatan partisipasi pemilih. Tetapi, kata dia, dalam penyelenggaraan pemilu ranah DKPP adalah penegakan kode etik penyelenggara.

Pihaknya tetap mengingatkan kepada semua pihak, bahwa partisipasi pemilih adalah tanggung jawab semua pihak.

"Kami hanya menyangkut kode etik. Tapi sosialiasi ini penting, bukan hanya harus dilakukan oleh KPU dan Bawaslu saja, tapi semua elemen bangsa, pemerintah juga dan terutama parpol," kata Jimly.

Sebelumnya, KPU memberanikan diri memasang target pemilih dalam Pemilu 2014 hingga 75 persen.

“Kami pasang target partisipasi pemilu hingga 75 persen. Itu target nasional. Berbagai upaya akan kami lakukan untuk mendorong itu,” ujar Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Selasa (3/9/2013) lalu.

Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, partisipasi pemilih untuk menggunakan suaranya di setiap penyelenggaraan pemilu semakin turun. Ia mengungkapkan, pada pemilu pertama Indonesia di era reformasi, yaitu Pemilu 1999, partisipasi pemilih mencapai 92,74 persen. Angka itu menurun pada Pemilu 2004 menjadi 84,07 persen. Pada Pemilu 2009, partisipasi terus merosot menjadi hanya 71 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com