Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jimly: Bubarkan Lembaga yang Fungsinya Tumpang Tindih

Kompas.com - 02/12/2013, 13:50 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar hukum tata negara, Jimly Asshiddiqie, menyambut baik rencana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk menata ulang lembaga-lembaga negara. Bahkan, Jimly mengusulkan pembubaran lembaga pemerintah yang mempunyai fungsi dan wewenang yang tumpang tindih.

"Bubarkan saja lembaga yang fungsinya tumpang tindih. Memang harus ada yang dikurangi," kata Jimly seusai seminar Mengatur Ulang Kelembagaan Pemerintah di Jakarta, Senin (2/12/2013).

Hadir dalam seminar itu Menpan-RB Azwar Abubakar, ekonom Faisal Basri, dan Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar.

Ia mengungkapkan, jika terdapat dua lembaga pemerintah yang tumpang tindih fungsi dan kewenangannya, Kemenpan-RB harus menyeleksi lembaga mana yang terbaik. Lembaga yang terbaik akan dipertahankan, sementara yang buruk harus dibubarkan.

"Ini memang bisa menimbulkan kontroversi dan pro kontra, tapi ini harus berani dilakukan. Kontroversi itu biasa," lanjut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Selain itu, Jimly juga menyarankan agar struktur jabatan di suatu lembaga dirampingkan. Menurutnya, struktur jabatan di lembaga pemerintah saat ini terlalu hierarkis. Ia berharap, ke depannya, struktur jabatan bisa mengarah pada jabatan fungsional, bukan struktural. Jabatan struktural yang terdiri dari pejabat eselon satu sampai lima harus dipangkas.

"Jabatan struktural itu terlalu hierarkis. Tidak pas dengan zaman. Sudah saatnya struktur jabatan diubah. Pejabat eselon cukup eselon satu sampai tiga saja, sisanya fungsional," ujar dia.

Dengan cara seperti itu, menurut Jimly, akan tercipta efisiensi anggaran. Dana miliaran yang selama ini dihabiskan untuk membiayai lembaga pemerintah dapat dialihkan untuk kepentingan lainnya yang lebih mendesak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com