Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara Pilpres, Gerindra Minta Ahok Fokus Urus Jakarta

Kompas.com - 26/11/2013, 15:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memfokuskan diri mengurus Jakarta daripada memberikan komentar politis. Hal ini menyikapi pernyataan Ahok yang menginginkan Bambang DH sebagai wakil gubernur jika Joko Widodo terpilih sebagai presiden di Pilpres 2014.

"Sebaiknya, Pak Ahok konsentrasi sebagai wakil gubernur, menuruti mekanisme dari partai saja," ujar Muzani saat dihubungi, Selasa (26/11/2013).

Muzani mengakui bahwa Basuki memang memiliki hak untuk berkomentar. "Tapi kami lebih berharap agar fokusnya kepada wakil gubernur," katanya.

Menurut Muzani, perhitungan soal bursa capres masih terlalu dini dilakukan saat ini. Karena itu, dia tidak bisa berkomentar tentang pernyataan yang disampaikan Ahok.

"Begini, calon presiden kan belum ada yang pasti, proses pencalonan ini harus melalui tahapan pileg lalu pilpres. Terlalu dini kalau mengindikasikan Jokowi sebagai presiden sehingga saya agak sulit menanggapinya," pungkas Muzani.

Sebelumnya, Basuki menyatakan siap menjadi gubernur DKI Jakarta jika Jokowi maju dan memenangkan Pilpres 2014. Jika skenario itu terjadi, maka kader Partai Gerindra itu menginginkan Bambang Dwi Hartono sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Bahkan, Ahok sempat berseloroh ingin menjadi presiden. Padahal, Partai Gerindra sudah menetapkan Ketua Dewan Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres. Namun, elektabilitas Prabowo sebagai capres masih di bawah Jokowi berdasarkan berbagai hasil survei.

Hingga saat ini, PDI Perjuangan belum menentukan capres-cawapres. Keputusan itu berada di tangan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri. Namun, tentunya kepastian pengusungan capres-cawapres harus melihat hasil pileg karena ada syarat ambang batas presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com