"Program sosial partai berbasis agama agak rendah. Itu korelasinya tinggi dalam perolehan suara. Bisa-bisa mereka terancam tidak masuk Parlemen," ujar Ketua Lembaga Penelitian Psikologi Universitas Indonesia (LPPsi-UI) Bagus Takwin, dalam paparan media Paparan Hasil Survei Barometer Sosial di Kantor INFID, Jakarta Selatan, Minggu (24/11/2013).
Dia menilai, parpol, terutama yang berbasis agama, tidak menganggap program sosial penting. Padahal sebaliknya, kata dia, bagi masyarakat, kebijakan program sosial dianggap penting dan bermanfaat bagi warga negara.
Hal itu terungkap dari hasil survei LPPsi, International NGO Forum for Indonesia Development (INFID), Perkumpulan Prakarsa dan Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D). Menurut Bagus, program sosial lebih mendorong keterpilihan partai daripada politik uang. "Kalau mau dipilih, bekerja. Itu (program sosial) lebih berpengaruh daripada politik uang," lanjutnya.
Selain itu, Bagus juga mengkritisi sedikitnya parpol yang mendorong kebijakan program sosial kepada pemerintah. "Mungkin memang program sosial bukan ranah parpol, tapi parpol lewat DPR juga cenderung tidak mendorong kebijakan program sosial kepada pemerintah," kata Bagus.
Survei itu juga menunjukkan, parpol yang berbasis agama justru jarang menyelenggarakan program sosial dibandingkan parpol nasional. "Partai berbasis agama agak rendah kuantitas program sosialnya. Mayoritas partai tidak melakukan program mensejahterakan rakyat," ujarnya.
Pada survei itu, responden menilai Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) agak tidak peduli terhadap program sosial.
"Parpol lainnya hanya pada tataran agak peduli," katanya.
Ia menjabarkan, hanya 17,7 persen dari 2.442 responden yang menyatakan PKB melakukan program sosial bagi masyarakat. Urutan dua terendah diduduki PPP, yaitu hanya 19,9 persen responden yang menyatakan PPP menyelenggarakan program tersebut. Menduduki peringkat lebih tinggi, PAN. Partai berlambang matahari itu dinilai oleh 21,4 persen responden menyelenggarakan program sosial.
Adapun, PKS mendapat 26,5 persen suara responden dalam hal penyelenggaraan program sosial. Survei dilakukan terhadap 2.442 responden di 33 provinsi selama September hingga November 2013. Tingkat kesalahan penelitian sebesar 1,98 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.