Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Akil Bisa Tebus Dosa dengan Ungkap Mafia Putusan di MK"

Kompas.com - 12/11/2013, 15:22 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekelompok orang yang menamakan diri Forum Korban Putusan MK Berdaulat mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (12/11/2013). Mereka datang untuk menjenguk dan mendorong mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, untuk membongkar praktik mafia putusan pemilihan kepala daerah di MK.

Ahmad Surono dari Kota Kediri menyampaikan, pihaknya ingin memberikan dukungan moril untuk Aqil agar mengungkap mafia putusan pilkada di MK. Menurut Ahmad, ini merupakan salah satu cara untuk Akil menebus dosa-dosanya selama menjabat sebagai Ketua MK.

"Kami korban, dan kebesaran hati kami memaafkan dan meminta beliau mengungkap mafia putusan MK. Ini cara terbaik Pak Akil menebus dosanya," kata Ahmad di Gedung KPK.

Namun begitu, niat menjenguk Akil tak terlaksana karena semuanya datang di luar jam besuk tahanan yang diterapkan di KPK. Sekelompok orang ini meyakini ada perkembangan dan fakta baru yang ditemukan seiring penyidikan yang dilakukan oleh KPK kepada Aqil.

Di antaranya adalah terkuaknya peran aktor lain yang menjadi bagian dari mafia putusan MK, termasuk dugaan aliran dana yang berasal dari daerah lain seperti Kota Palembang dan Kabupaten Empat Lawang.

"Kami meyakini jalinan kejahatan ini terorganisasi rapi, dan tidak mungkin hanya perbuatan individu," ujarnya.

Apa yang ditudingkan Ahmad dan kelompoknya bukan tanpa pegangan. Mereka mengaku telah memiliki bukti permulaan terkait adanya dugaan penyalahgunaan wewenang dan pemalsuan surat serta saksi palsu sebagaimana terekam dalam proses sidang yang terjadi di sengketa pilkada Kota Palembang, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Banyuasin. Bukti permulaan itu dikatakan telah diserahkan kepada Bareskrim Mabes Polri.

"Periksa Hamdan Zoelva dan Muhtar Efendi. Kami siap melindungi dan mengawal bila Pak Akil mau buka-bukaan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com