Ali menjelaskan, saat ini muncul nama baru selain Mahfud MD dan Rhoma Irama dalam bursa capres PKB. Dia adalah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Memang saya dengar beliau (Jusuf Kalla) ingin maju sebagai capres, salah satunya dari PKB. Semua baru ikhtiar, hari-hari berupaya. Keputusan final setelah pileg, apakah Pak Mahfud, JK, atau Rhoma," kata Ali, saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Anggota Badan Kehormatan DPR ini mengungkapkan, hal utama yang akan memengaruhi keputusan PKB dalam menentukan capresnya adalah elektabilitas dari tokoh-tokoh tersebut. Saat ini, elektabilitas sejumlah nama yang dianggap potensial sebagai capres dinilai masih dinamis.
"Yang mengusulkan ada, tapi bukan secara institusi, melainkan usulan personal. Kita lihat saja elektabilitas beliau setelah pileg," ujarnya.
Dukung JK
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah PKB se-Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat, Senin (28/10/2013), berkumpul di Jakarta dan membuat pernyataan dukungan untuk mengusulkan Jusuf Kalla sebagai calon presiden 2014-2019.
Dasar pertimbangan mereka menjagokan Jusuf Kalla, sebagaimana tertuang dalam surat pernyataan, Kalla dianggap memiliki kapabilitas dan kredibilitasnya sebagai negarawan sudah terbukti. Kalla juga dianggap mampu menangani konflik dan mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam dan pluralistik.
Surat ditandatangani oleh Ketua DPW Kalimantan Selatan Zairullah Azhar, Ketua DPW PKB Kalimantan Barat Mulyadi Tawik, Ketua DPW Kalimantan Timur Syafruddin, Sekretaris DPW Kalimantan Tengah Gunawan, dan Sekretaris DPW NTB Tauhid Rifai.
”Jusuf Kalla itu pilihan terbaik. Beliau juga punya sejarah dan banyak prestasi. Beliau itu dulu the real president,” kata Zairullah.
7 alasan
Setidaknya, ada tujuh alasan yang menjadi dasar dukungan terhadap pencalonan JK yang dituangkan dalam surat pernyataan dukungan yang ditandatangani sejumlah pimpinan wilayah tersebut di Jakarta hari ini.
Pertama, kapabilitas dan kredibilitas sebagai negarawan sudah terbukti saat menjadi wakil presiden.
Kedua, kemampuan JK menangani konflik dan mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam dan pluralistik. Misalnya, perannya mendamaikan pihak-pihak yang berkonflik di Poso, Ambon, dan Aceh.
Ketiga, JK sudah terbukti mampu memecahkan masalah pemerintahan dan kenegaraan, bukti sebagai teknokrat yang unggul.
Keempat, JK mempunyai keberanian mengambil risiko untuk kepentingan lebih besar.
Kelima, JK menjadi pencetus kebijakan-kebijakan revolusioner dan visioner melihat peluang dan tantangan bangsa ke depan.
Keenam, JK adalah seorang warga NU yang dekat dengan ulama dan warga Nahdliyin.
Ketujuh, menjadikan JK sebagai capres PKB akan mendongkrak citra partai yang berdampak terhadap perolehan suara pada Pemilihan Legislatif 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.